Kamis 12 Apr 2012 12:45 WIB

Mobil 1500 cc ke atas, tak Boleh Gunakan BBM Bersubsidi?

Rep: Esthi Maharani/ Red: Taufik Rachman
Pabrik mobil Toyota di Jepang, ilustrasi
Foto: Business Week
Pabrik mobil Toyota di Jepang, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Pemerintah berencana membatasi penggunaan BBM, terutama bagi mobil-mobil mewah. Caranya dengan melihat kapasitas silinder mesin mobil.

“Mobil dengan kapasitas silinder di atas 1500 cc tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi,” kata Menteri Perindustrian, MS Hidayat di istana kepresidenan, Kamis (12/4).

Ia mengatakan keputusan mengenai pembatasan tersebut masih dibahas karena masih berkutat pada kisaran kapasitas antara 1500-2000 cc. Apalagi, saat ini, mobil pribadi mengonsumsi premium bersubsidi terbesar. Yakni mencapai 53 persen dari total volume.

Menurutnya, rencana itu dianggap perlu dilakukan untuk menjaga kuota BBM bersubsidi. Pada APBN-P 2012, pembatasan penggunaan BBM bersubsidi dipatok sebesar 40 juta kilo liter.

Dikhawatirkan, jika tak dilakukan pengaturan, penggunaan BBM bersudisi bisa melebihi batas kuota yang telah ditetapkan bersama. Konsumsi BBM bersubsidi jika tanpa pengaturan bisa menembus 46-47 juta kilo liter.

Dikesempatan yang sama, Menteri ESDM, Jero Wacik belum bisa mengatakan kebijakan mengenai pembatasan tersebut belum final. “Nanti, masih disusun. Apa per menteri, apa kepres, perpres, sedang disusun,” katanya.

Menurutnya, dengan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi pada mobil mewah akan berdampak. Terutama pada kuota yang ditetapkan, bukan pada besarnya subsidi yang ditetapkan. “Asal dibatasi penggunaannya akan berdampak pada kuota,” katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement