Senin 20 Aug 2018 16:44 WIB

Toyota Didenda Rp 3,53 Triliun Akibat Cacat Kursi Depan

Toyota meyakini kecelakaan di Dallas bukan karena cacat kursi Lexus ES 300

Ilustrasi Kecelakaan mobil
Foto: pixabay
Ilustrasi Kecelakaan mobil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juri di pengadilan Texas, Amerika Serikat memutuskan Toyota harus membayar 242 juta dolar AS atau senilai Rp 3,53 triliun setelah ditemukan cacat pada kursi depan Toyota Lexus ES 300 keluaran tahun 2002. Cacat pada kursi depan ini menyebabkan cedera serius dua anak kecil di Dallas, ketika terjadi tabrakan belakang pada 2016 lalu.

Juri di pengadilan negara bagian di Dallas, mengutip dari Bloomberg, meminta Toyota memberikan ganti rugi 144 juta dolar AS bagi korban. Dokumen pengadilan juga menyebutkan Toyota Motor Corp dan Toyota Motor Sales dinilai lalai dalam masalah ini. Juri menemukan bahwa kursi depan berpotensi berbahaya dan perusahaan tidak memeringatkan risikonya.

Jubir Toyota Eric Booth menyatakan menghormati keputusan juri tersebut. Hanya saja Toyota meyakini luka yang diderita adalah hasil dari faktor-faktor khusus untuk tabrakan yang sangat parah ini, bukan cacat dalam desain atau pembuatan Lexus ES300 2002. "Kami akan mempertimbangkan opsi kami ke depan," tutur dia.

Frank Branson, seorang pengacara untuk keluarga korban, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ada masalah struktural dengan sandaran depan yang melindungi penumpang di kursi depan dari cedera seperti whiplash. Hanya saja mengorbankan penumpang kursi belakang dan ia meyakini Toyota mengetahui hal tersebut.

"Perusahaan ini memiliki banyak waktu untuk merancang kekurangan keamanan ini atau setidaknya memberikan peringatan kepada publik. Anak-anak kita layak mendapatkan yang lebih baik," tutur Frank

Juri pengadilan meminta Toyota menanggung 92 juta dolar AS untuk perawatan medis, gangguan fisik, penderitaan mental, dan kerusakan lainnya untuk dua anak yang menjadi korban dalam insiden itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement