Ahad 15 Jul 2018 17:04 WIB

Honda Beri Tips Cara Mengendara yang Aman

Perlu edukasi untuk mengampanyekan keselamatan berkendara

Wartawan Republika, Abdullah Sammy saat mengikuti Honda Safety Driving Clinic di Sirkuit Internasional Sentul, Ahad (15/7).
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Wartawan Republika, Abdullah Sammy saat mengikuti Honda Safety Driving Clinic di Sirkuit Internasional Sentul, Ahad (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SENTUL -- Pabrikan otomotif Honda gencar mengampanyekan cara berkendara yang aman dan benar kepada masyarakat. Ini sebagai wujud kampanye global Honda yakni Safety for Everyone (keselamatan untuk semua). 

Sebagai bagian dari kampanye itu, Honda Prospect Motor (HPM) menggelar Honda Safety Driving Clinic di Sirkuit Internasional Sentul, Ahad (15/7). Direktur Marketing and After Sales Service Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy mengatakan, kegiatan kampanye keamanan berkendara ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi seluruh pengguna jalan. 

Sebagai salah satu pabrikan yang memiliki konsumen terbesar di Indonesia, Honda berkewajiban memberi edukasi berkendara kepada masyarakat. Honda, kata Jonfis, tak sekadar menciptakan kendaraan dengan teknologi keamanan yang tinggi. "Tetapi juga harus didukung eduksi kepada pengemudi agar selalu berkendara dengan aman," kata dia. 

photo
 Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy (kanan) 

Dalam acara Honda Saftey Driving Clinic, instruktur Honda menjelaskan teori dan praktik berkendara yang aman dan benar kepada komunitas pengendara dan juga awak media. 

Pembalap Honda Racing Indonesia, Alvin Bahar dan Dealer Skill Development Asistant Manager Honda Onsert Ophirio tampil sebagai pemberi teori. Sebelum menyampaikan teori, Onsert mengatakan bahwa tujuan utama Honda menggelar acara ini adalah untuk membuat berkendara menjadi lebih menyenangkan. 

Honda, kata dia, sudah menyediakan banyak fitur dalam kendaraannya yang mendukung hal itu. Mulai dari mesin, design kendaraan, hingga teknologi dibuat Honda dengan kualitas maksimal dan tak menghapus kesan sporty. 

"Ini demi menciptakan mobilisasi masyarakat yang aman, menyenangkan, dan semua orang bisa menikmati," ujarnya di sela-sela acara Honda Safety Driving Clinic.

Dia pun memberikan sejumlah teori dasar berkendara yang aman. Cara pertama adalah cara masuk kendaraan. "Pengendara harus memeriksa dulu sekeliling kendaraannya aman, misal tak ada anak kecil di sekitar mobil," ujar Onsert. 

Langkah kedua adalah cara duduk yang mana sudut posisi duduk harus pas. Ini agar pengendara punya jangkauan ideal dalam memegang kemudi maupun menginjak tuas rem. 

photo
Para peserta Honda Safety Driving di Sirkuit Internasional Sentul, Ahad (15/7).

Langkah lain adalah dengan mengecek lima hal kunci yang disebutnya dengan istilah POWER. POWER ini adalah singkatan dari lima hal yakni, petrol (bahan bakar), oil (minyak), water (air), electrical (listrik), dan rubber (ban).

Lima hal itu yang dinilainya sebagai kunci dasar sebelum berkendara. Si pengendara diminta mengecek bahan bakar yang cukup. Hal yang tak kalah penting adalah miliki minyak oli serta rem memadai. Air yang menunjang pendinginan mesin juga krusial.  Kelistrikan mobil juga harus prima. Dan terakhir, tekanan dan kualitas ban mesti ideal.

Baru setelah itu, pengendara diminta untuk berkendara dengan mematuhi aturan yang berlaku. Dalam hal ini, di Indonesia, pengendara diminta menaati UU Lalu Lintas. Mulai dari batas kecepatan, jarak aman kendaraan, serta kedisiplinan dalam berkendara, kata Onsert, menjadi kunci utama dari cara berkendara yang aman. 

Dia pun menggarisbahawi dengan Honda Safety Driving Clinic diharapkan akan mampu memberi edukasi yang berujung pada perubahan sikap pengendara. "Dengan perubahan sikap membuat pengendara mampu mengantisipasi bahaya dan secara otomatis menaati peraturan yang ada untuk menjamin keselamatan," tutup Onsert. 

Public Relations Asistant Manager HPM, Yulian Karfil mengatakan, mayoritas dari kecelakaan terjadi karena kesalahan manusia, atau human error. Karena itu, demi menciptakan lingkungan berkendara yang aman, pengetahuan berkendara masyarakat perlu ditingkatkan. "Sebab selama ini berkendara hanya dinilai sebagai rutinitas. Padahal ada pengetahuan berkendara yang penting untuk selalu ditingkatkan," ujar dia.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement