Kamis 01 Mar 2018 21:32 WIB

MAB Unjuk Gigi Bus Listrik Prototipe II di GIICOMVEC

MAB menyiapkan semuanya dari nol dimulai dengan desain.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Bus Listrik. Bus bertenaga listrik buatan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEX) 2018 di Jakarta, Kamis (1/3).
Foto: Republika
Bus Listrik. Bus bertenaga listrik buatan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEX) 2018 di Jakarta, Kamis (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mobil Anak Bangsa (MAB) menunjukkan bus listrik prototipe II di ajang Gaikindo Indonesia Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018 selama 1-4 Maret 2018 berempat di Jakarta Convention Center (JCC). MAB menyiapkan semuanya dari nol dimulai dengan desain.

"Untuk saat ini prototipe II bus listrik memiliki kandungan lokal sebesar 45 persen," kata Bambang Tri Soepandji, Technical Director MAB di Jakarta, Kamis (1/3).

Ia mengatakan, bus listrik MAB akan dijual pada pertengahan tahun ini, dan akan mengupayakan komponen lokal di atas 60 persen. Permintaan unit dalam jumlah yang cukup besar, nantinya MAB akan menyediakan stasiun pengisian.

Adapun ide memproduksi bus listrik buatan Indonesia ini berawal dari gagasan Jenderal TNI (Purn) Doktor Moeldoko. Produksi tersebut diwujudkan sebagai dukungan atas program Pemerintah dalam Rencana Umum Energi Nasional Republik Indonesia, sesuai dengan komitmen Pemerintah melalui penandatanganan kesepakatan di Konferensi Perubahan lklim ke-21 di Perancis 2015 lalu.

Pada saat ini, MAB telah memasuki tahapan produksi purwarupa II (prototipe II), yang telah mengaplikasikan sistem mechatronics. Bus listrik MAB nantinya akan diproduksi masal secara mandiri, melibatkan anak-anak terbaik bangsa Indonesia dengan menggunakan komponen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDM) diatas 45 persen.

Bus MAB dirancang untuk beroperasi sebagai kendaraan transportasi dalam kota, dan antar kota. Disamping itu, kendaraan Iistrik yang diproduksi MAB tersebut juga dapat digunakan sebagai kendaraan transportasi di pelabuhan, bandara, maupun, kendaraan wisata.

Selain memiliki tujuan komersial, produksi bus listrik MAB juga didukung oIeh semangat berkendaraan ramah Iingkungan dengan menggunakan bahan bakar Iistrik, tanpa emisi. PT MAB turut membuka kesempatan bagi para tenaga ahli di Indonesia untuk bersama-sama mengajukan gagasan, dan pelaksaan semangat energi baru menuju masa depan yang lebih baik.

"Penjualan bus akan ditujukan seperti untuk di Bandara, dan setiap kota yang memiliki bus trans, seperti Transjakarta yang ada publiknya. Kita harus sukses di negara sendiri," ujar Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement