Rabu 15 Feb 2017 21:17 WIB

Cina Pertimbangkan Izin Kendaraan Ramah Lingkungan

logo Beijing Automotive Group (BAIC) pada pameran otomotif Cina
Foto: reuters
logo Beijing Automotive Group (BAIC) pada pameran otomotif Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kebijakan insentif subsidi pemerintah Cina bagi industri kendaraan ramah lingkungan telah mendorong  207 model kendaraan ramah lingkungan yang mendaftarkan diri untuk memperoleh ijin beroperasi di negeri panda tersebut. 

Tawaran subsidi yang berakhir 20 februari itu diberikan kepada kendaraan berpenggerak listrik dan hybrid.   Pemerintah Cina sejauh ini masih mempertimbangkan hal itu karena masih ada 3 ribu kendaraan lain  yang antri untuk diproduksi setelah mengantungi ijin serupa. 

Sepanjang tahun ini penguasa Cina telah menyetujui subsidi bagi  beroperasinya 185 model kendaraan serupa. Negeri tirai bambu itu sedang giat memasarkan kendaraan ramah lingkungan untuk mengatasi bahasa polusi yang terus meningkat di negeri berpenduduk terpadat di dunia itu.

Langkah itu sekaligus mendorong pengembangan teknologi dengan mengalokasikan subsidi hingga jutaan dolar AS. Meski upaya itu sempat terganjal masalah praktik kecurangan dari sejumlah produsen otomotif yang menyalahgunakan program subsidi tersebut. 

Namun, asosiasi produsen otomotif Cina menyebutkan  penjualan kendaraan berpenggerak baterei dan hiybrid turun 74,4 persen Januari lalu. Hal itu terjadi setelah sejumlah perusahaan diminta untuk memberikan subsidi untuk model tersebut. 

Cina sejauh ini tercatat sebagai negara terbesar didunia yang memasarkan kendaraan berbahan bakar energi alternatif tersebut. Hingga Desember lalu terjual 951 ribu unit. Kendaraan yang terjual terdiri dari kendaraan penumpang, komersial dan lainnya yang diproduksi di negara tersebut. 

 

 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement