Rabu 19 Oct 2016 10:44 WIB

Jerman Minta Tesla tak Gunakan Autopilot Lagi

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Winda Destiana Putri
Tesla
Foto: Dailymail
Tesla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat ini Jerman tengah gencar-gencarnya meminta Tesla tak menggunakan istilah autopilot pada produknya kembali. Sebab, sebelumnya para regulator telah mengatakan, adanya kesalahan fatal pelayanan yang terjadi pada Tesla belakangan ini.

Semenjek Tesla meluncurkan fungsi autopilot tahun lalu, sistem yang berada di bawah pengawasan ini telah mengakibatkan dua kecelakaan fatal. Seperti diketahui, sistem drive-assistance membuat para pengendara untuk memperhatikan dan mengoperasikan mobil setiap saat. Namun beberapa pengendara yang terlibat kecelakaan berpikir mobil mereka seperti ‘mengendarai sendiri’.

Atas kejadian tersebut, Federal Transport motor Authority (KBA) pun mulai menyurati perusahaan Elon Musk. Surat ini merupakan permintaan KBA untuk tidak lagi menggunakan istilah 'menyesatkan' pada sistem bantuan pengemudi mobil.

"Kami meminta istilah menyesatkan "Autopilot" tidak lagi digunakan dalam iklan," tulis surat tersebut seperti dilansir laman Daily Mail, Selasa (18/10).

Sebelumnya, Autopilot Tesla telah diperkenalkan ke publik pada Oktober tahun lalu. Produk baru ini mencoba membantu mengarahkan para pengendara di jalur yang tepat. Dengan kata lain, Tesla berupaya menawarkan bantuan, bukan mengganti pengemudi. Hal ini mengisyarakatkan bahwa pengendara harus tetap fokus dan tidak melepas tangan saat menyetir setiap waktu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement