Rabu 07 Sep 2016 18:47 WIB

Bus Swakemudi Penumpang Pertama di Dunia Berjalan di Lyon

Rep: MGROL73/ Red: Winda Destiana Putri
Bus Swakemudi berjalan di Prancis.
Foto: The telegraph
Bus Swakemudi berjalan di Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bus swakemudi pertama di dunia mulai mengangkut penumpang di Lyon, Perancis. Perjalanan di Lyon pada akhir pekan menarik pengguna jalan menonton serta berfoto ria saat bersanding dengan bus.

Dua minibus elektrik dengan kapasitas 15 penumpang, saat ini sudah mulai beroperasi di rute-rute bertenggat waktu 10 menit, dengan lima pemberhentian di pusat kota. Bus swakemudi tersebut memiliki rasio kecepatan 10 km/jam.

Kendaraan itu sebelumnya sudah diuji coba tanpa penumpang di kota lain di Perancis dan Swiss, dan trial dilakukan di Dubai, menggunakan bus yang dikembangkan perusahaan asal Perancis.

Di Lyon, bus yang panjangnya hanya empat meter tersebut telah menarik perhatian pengguna jalan untuk menonton serta berswafoto di samping bus. Selain itu, penumpang juga tampak menikmati perjalanan mereka dengan bus elektrik tersebut dari kokpit kemudi yang ada pada bus pada umumnya.

Christophe Sapet, CEO Perusahaan Navya yang mendesain bus mengungkapkan, bus dilengkapi detektor yang mampu memberi informasi kepada penumpang tentang tempat dan mendeteksi semua hal yang terjadi sekaligus mengawasi kendaraan secara cerdas dalam mencegah tabrakan, dikutip The Telegraph, Selasa (6/9).

Namun, bus tersebut didesain untuk tidak dapat bermanuver ke luar lintasan jalur khusus yang sudah disterilisasi dari kendaraan lain. Masing-masing minibus berharga 170,000 poundsterling dengan perbekalan laser, kamera, sistem elektronik yang dapat mendeteksi dan mengawasi pergerakan sekelilingnya. Navya telah memesan 30 kendaraan tambahan dengan kapasitas penumpang mencapai 20 orang.

Sapet menyandingkan bus swakemudi buatan perusahaanya dengan Google dan Uber di pasar kendaraan swakemudi. "Kita bisa bersaing dengan Uber dan Google dalam pangsa pasar ini. Bus swakemudi ini akan segera beroperasi penuh di pusat kota Perancis secepatnya pada 2018 mendatang."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement