Kamis 20 Jul 2017 16:09 WIB

Mendikbud: Guru Jangan Sama Ratakan Siswa

Rep: Umi Nur Fadilah/ Red: Qommarria Rostanti
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mendikbud Muhadjir Effendy.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mendikbud Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengimbau guru jangan menyamaratakan anak didiknya di sekolah. Pasalnya hal itu hanya akan mempersulit siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

“(Guru harus paham) individualisasi penting. Jangan perlakukan anak semau kita,” kata dia saat memberikan sambutan pembukaan lokakarya Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (19/7) malam.

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengatakan pendidikan individualisasi peserta didik menjadi hal penting. Sebab, tidak semua anak memiliki keahlian masing-masing seperti bidang akademik, kesenian, olahraga, dan keagamaan.

Muhadjir mengatakan, guru memainkan peran penting sebagai katalisator. Peran itu membebankan guru agar mampu menggali potensi terpendam dalam diri anak-anak. Dia berujar, apabila guru dapat berperan sebagai katalisator, maka tidak akan sulit mencari 11 pemain sepak bola dari 250 juta penduduk Indonesia. Indonesia pun tidak perlu melakukan naturalisasi untuk memperkuat tim nasional Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement