Rabu 19 Jul 2017 17:54 WIB

Porsche tak Lagi Minat Produksi Mesin Diesel

Logo Porsche
Foto: Reuters/Peter Andrews
Logo Porsche

REPUBLIKA.CO.ID, NURBURGRING -- Skandal mesin diesel yang melilit Volkswagen dalam beberapa tahun terakhir tampaknya membuat manajemen Porsche AG untuk mempertimbangkan tidak lagi memproduksi kendaraan bermesin diesel.

Dalam beberapa tahun terakhir industri otomotif dunia dikejutkan dengan merebaknya skandal emisi mesin diesel yang dialami Volkswagen. Skandal yang merebak disejumlah negara Eropa AS dan Asia itu telah memberikan dampak luas bagi industri otomotif di negara tersebut. 

Termasuk para petinggi Porsche tampaknya tidak lagi berminat untuk mengembangkan mesin diesel hingga dekade mendatang. "Kami memeang memperhatikan masalah ini," kata CEO Porsche AG Oliver Blume dalam sebuah wawancara di sebuah kawasan di Nurburgring, Jerman, Selasa (19/7). 

Namun, manajemen pabrik yang berpusat di Stuttgart ini mengaku belum memutuskannya secara serius. Porsche kini masih mengembangkan mesin bertenaga hybrid, dan baterei dalam waktu 10 hingga 15 tahun mendatang. Setelah itu baru diputuskan nasib mesin diesel nantinya. 

Skandal pemalsuan emisi gas buang yang menimpa Volkswagen itu selain menyeret sejumlah petinggi pabrik mobil terbesar di dunia tersebut, juga para pimpinan di beberapa negara lain yang menjadi mitra bisnisnya. 

Aparat hukum Jerman beberapa waktu lalu juga telah menyelidiki sejumlah staf di Porsche terkait dugaan keterlibatan dalam skandal otomotif terbesar di dunia itu. Terutama pemalsuan perangkat lunak atas produk Porsche Cayenne yang dilengkapi mesin diesel. 

Disain baru Cayenne sendiri akan diluncurkan September mendatang dan masih menggunakan mesin diesel. Saat ini sebanyak 15 persen produksi Porsche menggunakan mesin diesel di seluruh dunia. Langkah itu dilakukan untuk menekan emisi gas buang yang dianggap lebih kecil dibanding mesin bensin.

Rival utamanya, BMW telah memasarkan 35 persen produknya yang bermesin diesel. Audi juga sudah menjual produknya yang bermesin diesel di kawasan Eropa hingga duapertiga.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement