Rabu 12 Jul 2017 06:51 WIB

Hidup dalam Keberagaman

Warga mengikuti aksi damai memperingati Hari Lahir Pancasila di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/6) malam. Aksi itu untuk mengajak masyarakat bangkit melawan korupsi, radikalisme, intimidasi, intoleransi dan ketidakadilan.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warga mengikuti aksi damai memperingati Hari Lahir Pancasila di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/6) malam. Aksi itu untuk mengajak masyarakat bangkit melawan korupsi, radikalisme, intimidasi, intoleransi dan ketidakadilan.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Isu keberagaman sering sekali muncul di media sosial, elektronik, bahkan pada obrolan santai masyarakat sekalipun. Seolah-olah isu keberagaman yang terjadi adalah suatu permasalahan yang sangat penting untuk dibicarakan.

Di media sosial, isu intoleran terhadap keberagaman ini banyak disematkan pada kelompok-kelompok yang berbau agama. Bahkan, tak jarang sebagian orang sengaja melabeli kelompok tersebut dengan label Islam ekstremis, radikal, dan lain-lain.

Sebenarnya siapakah kelompok itu? Apakah memang mereka demikian adanya seperti yang dituduhkan? Ini pertanyaan yang seharusnya mendapat jawaban sekaligus bukti konkret bahwa apa yang mereka tuduhkan memang benar, bukan sekadar isu gosip panas belaka.

Namun, seiring berjalannya waktu ternyata tuduhan-tuduhan tersebut sama sekali tidak berdasar. Dan sebenarnya apa yang mereka tuduhkan itulah bisa memicu konflik dan memanaskan situasi. Akhirnya, memunculkan pertentangan dan lain-lain.

Slogan keberagaman atau kebhinekaan tak jarang hanya dijadikan alat demi kekuasaan dan kepentingan tertentu. Sebelum isu ini muncul, bukankah kita masih berada dalam keberagaman dan sama sekali tidak ada masalah dengan hal-hal yang berbau keberagaman tersebut.

Sering kali kita terjebak dengan apa yang terlalu sering kita lihat dan kita dengar, hingga kita buta akan kebenaran karena hoax yang terlalu banyak dikonsumsi orang-orang di sekitar kita. Bijaklah dalam menerima informasi, jangan mudah terjebak dengan arus media.

Harumi

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement