Selasa 11 Jul 2017 21:18 WIB

Mahasiswa Kudus Kembangkan Aplikasi Deteksi Dini Kanker

Smartphone. Ilustrasi
Foto: Reuters
Smartphone. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK), Jawa Tengah, berhasil membuat aplikasi berbasis android untuk memandu kaum hawa melakukan deteksi dini terhadap penyakit kanker payudara. Aplikasi itu disebut Sadari 3D Hologram Berbasis Android.

Menurut salah satu mahasiswa UMK yang turut terlibat dalam pembuatan aplikasi tersebut Uswatun Hasanah di Kudus, Selasa (11/7), ide pembuatan aplikasi tersebut berawal dari salah satu anggota keluarganya yang menderita penyakit kanker payudara stadium dua.

Kebetulan, lanjut Uswatun yang merupakan mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik UMK, pada saat yang sama dirinya bersama tiga mahasiswa mendapat tugas dari Fakultas Teknik mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pendidikan Tinggi (Dikti).

Ia mengatakan, aplikasi yang disebutnya dengan "Sadari 3D Hologram Berbasis Android" tersebut merupakan karyanya bersama Maulida Ni'matus Sholikhah, Muhammad Rieza Maulana dan Deni Kusuma Wijaya. "'Sadari' merupakan akronim dari 'periksa payudara sendiri," ujarnya.

Dengan adanya aplikasi berbasis android tersebut, dia berharap, kaum hawa bisa melakukan pencegahan sejak dini dengan melakukan pemeriksaan sendiri karena tersedia panduan melalui video hologram pada aplikasi tersebut.

Pada aplikasi tersebut, lanjut dia, terdapat sembilan gerakan untuk melakukan pengecekan ada tidaknya indikasi penyakit kanker payudara. "Setiap gerakan juga dilengkapi dengan panduan suara untuk lebih memudahkan menirukan gerakan untuk pengecekan," ujarnya.

Selain itu, kata Uswatun didampingi tiga temannya yang ikut membuat aplikasi tersebut menambahkan, pada aplikasi tersebut juga terdapat galeri yang berisi sembilan gambar tentang tanda-tanda terjadinya kanker payudara.

Agar aplikasi tersebut bermanfaat untuk kaum perempuan, kata dia, dalam waktu dekat akan diupayakan tersedia di Google Play Store agar masyarakat luas bisa mengunduhnya, kemudian diinstal di "smartphone". "Pihak kampus juga akan memfasilitasi agar aplikasi tersebut bisa tersedia di Google Play Store," ujarnya.

Muhammad Rieza Maulana menambahkan, pembuatan aplikasi ini, diawali dengan riset awal pada bulan Maret 2017, sedangkan Juli 2017 kami berhasil membuat aplikasinya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement