Senin 10 Jul 2017 15:04 WIB

Pemasangan Implan Tekan Risiko Stroke

Rep: Christiyaningsih/ Red: Esthi Maharani
Stroke
Stroke

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stroke adalah penyakit yang terjadi karena tersumbatnya suplai darah ke otak. Biasanya disebabkan karena peradangan pembuluh darah atau adanya penggumpalan yang menghambat aliran darah.

Kurangnya asupan darah ini berdampak pada merosotnya jumlah oksigen dan nutrisi sehingga memengaruhi jaringan otak. Menurut Teguh Santoso, dokter ahli penyakit dalam di RS Cipto Mangunkusumo, risiko stroke pada seseorang yang menderita fibrilasi atrial lima kali lebih besar daripada yang bukan penderita.

"Fibrilasi atrial merupakan kelainan irama atau denyut jantung di mana ruangan serambi jantung berdenyut lebih cepat secara tidak teratur," kata Santoso dalam diskusi bertajuk Alih Teknologi Tindakan Transcatheter Left Atrial Appendage (LAA) Closure, Jumat (7/7) di RSCM.

Stroke pada pasien dengan fibrilasi atrial dapat dicegah dengan menggunakan obat pengencer darah atau warfarin. Namun ada cara lain yang lebih efektif yakni dengan menanamkan implan pada jantung.

LAA Occluder Implant adalah alat implan terobosan baru dalam menurunkan risiko stroke pada pasien dengan fibrilasi atrial non valvular. Implan LAA Occluder ini berfungsi menutup area jantung yang dinamakan left atrial appendage (LAA). Untuk mencegah pembekuan darah, LAA masuk ke pembuluh darah yang berpotensi menimbulkan stroke.

"Dengan tertutupnya LAA, risiko stroke lebih rendah dan seiring berjalannya waktu pasien dapat menghentikan konsumsi obat pengencer darah," jelas Santoso. Pemasangan implan dinilai lebih efisien karena dapat menekan biaya pengobatan.

Santoso mengungkapkan, pengencer darah adalah obat yang harus diminum seumur hidup. Sedangkan dengan pemasangan implan, pasien cukup menjalani prosedur pemasangan satu kali dan tidak perlu lagi mengonsumsi warfarin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement