Pengadaan Guru Agama Jangan Hanya Mengandalkan Pemerintah

Sabtu , 08 Jul 2017, 16:26 WIB
Ilustrasi guru agama.
Foto: Republika
Ilustrasi guru agama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodik Mudjahid mengakui, adanya sejumlah persoalan berkaitan guru pendidikan agama di tanah air. Persoalan dimulai dari jumlah, mutu, kompetensi serta sebaran dan pemerataan hingga biaya kebutuhan untuk pendidikan guru agama.

Karenanya, ia menilai untuk menangani persoalan tersebut tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja. "Untuk menangani masalah ini harus menjadi komitmen dan gerakan ummat, jangan hanya andalkan pemerintah yang terbatas anggaran dan komitmennya," ujar Sodik kepada Republika.co.id pada Jumat (7/7).

Menurutnya, gerakan dan dinamika umat dinilai mampu menempatkan keempat persoalan tersebut menjadi salah satu prioritas penyelesaian. Sebab kalau dilihat dari sisi peminatnya, guru pendidikan agama tidaklah sedikit. Namun korelasi dengan jumlah guru pendidikan agama yang tersedia cukup jauh.

"Maka saya imbau bahwa profesi pendidikan apalagi pendidikan agama selain strategis dan menjanjikan juga mulia, masyarakat akan semakin memerlukan pendidikan agama bagi-bagi anak-anaknya. Maka permintaan tenaga guru pendidikan agama akan terus meningkat," katanya.

Kekurangan guru pendidikan agama Islam (PAI) merata di seluruh sekolah di tanah air. Hal ini didasarkan pada informasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.