Rabu 05 Jul 2017 21:17 WIB

Keluarga Besar IPB Gelar Halal Bihahal

Suasana halalbihalal yang digelar keluarga besar IPB di Bogor, Rabu (5/7).
Foto: Dok IPB
Suasana halalbihalal yang digelar keluarga besar IPB di Bogor, Rabu (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Hari ketiga masuk kerja pasca libur Hari Raya Idul Fitri 1438 H, Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar halal bihalal. Acara dihelat  di Grha Widya Wisuda Kampus IPB Dramaga, Bogor,  Jawa Barat, Rabu (5/7).

Rektor IPB Prof  Dr  Herry Suhardiyanto mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada seluruh warga muslim IPB.“Taqobbalallaahu minnaa wa minkum, shiyaamanaa wa shiyaamakum. Wa ja’alanallahu minal ‘aaidin wal faaidzin. Kami mohon maaf lahir dan batin. Kita bersyukur atas keberhasilan pendakian spiritual selama bulan Ramadan untuk meningkatkan derajat takwa dengan menunaikan ibadah puasa, zakat, infaq, sedekah, salat tarawih, dan ibadah-ibadah lain,” ujar Rektor dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (5/7).

Herry menambahkan,  bulan Syawal ini semoga dapat dijadikan sebagai bulan peningkatan amal.”Kita harus melanjutkan semangat beribadah yang telah tumbuh subur dan kokoh selama bulan Ramadan untuk menjadi energi utama dalam menunaikan ibadah pada bulan-bulan berikutnya. Mari kita kembali meluruskan niat agar tulus ikhlas dalam menunaikan amanah bagi institusi, masyarakat, bangsa, dan negara kita,” tuturnya.

Tidak kalah pentingnya adalah menghilangkan segala penyakit  hati.   “Mari kita hilangkan rasa benci, iri, dengki, dendam, sombong, merendahkan orang lain dan berbagai penyakit hati lainnya untuk kita ganti dengan rasa kasih sayang, saling menghormati, saling menolong, saling memajukan, saling mempromosikan, serta saling memperkuat persaudaraan di antara kita,” papar Herry Suhardiyanto.

Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Yusuf Mansur mengemukakan, pada dasarnya manusia itu terlahir fitrah (suci). Perjalanan hidup dan manusia sendiri yang terakumulasi mengotorinya, sehingga penting bagi setiap manusia untuk selalu meng-upgrade atau memperbaiki diri menuju ke arah lebih baik.

“Senantiasa melakukan ibadah wajib dan sunnah, maka kata Allah, ‘Aku akan jadi penglihatanmu, Aku akan jadi tanganmu, Aku akan jadi kakimu’. Tidak ada yang mampu menandingi jika sudah penglihatan, kaki dan tangan Allah yang bekerja,” ujarnya.

Pada  tahun 2001-2002 konsepsi penyucian diri ini juga yang dialami Ustaz Yusuf Mansur sehingga mengalami perubahan hidup. “Selanjutnya saya  memilih jalan dakwah,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Darul Quran itu.

 

Hadir dalam kesempatan ini segenap keluarga besar IPB. Acara dimeriahkan dengan penampilan para  ibu yang tergabung dalam Agrianita IPB, Paduan Suara Agria Melodia IPB. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan  kehadiran Ustaz Derry  Sulaiman, seorang musisi yang kemudian berhijrah ke jalan dakwah. Pada kesempatan tersebut Derry Sulaiman  sempat mengajak hadirin untuk bernyanyi bersama dalam bingkai alunan religi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement