Selasa 27 Jun 2017 11:35 WIB

Yuk, Cegah Berat Badan Melonjak Selama Libur Panjang

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Esthi Maharani
Menimbang berat badan  (ilustrasi)
Foto: Independent
Menimbang berat badan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyantap berbagai hidangan lezat hingga melakukan aktivitas fisik yang minim seakan menjadi 'agenda' tak terpisahkan selama libur panjang. Tak heran jika kenaikan berat badan kerap menjadi momok setelah masa libur panjang berakhir.

Pada dasarnya, kenaikan berat badan yang tak terkontrol selama libur panjang dapat dicegah dengan beberapa cara sederhana. Berikut ini ialah 14 tips menikmati libur panjang tanpa harus dihantui dengan kenaikan berat badan seperti dilasir Health.

Cek Berat Badan Dua Kali Seminggu

Mengecek berat badan secara rutin selama liburan dapat membantu agar berat badan tetap terpantau dengan baik. Akan tetapi, pengcekan berat badan tidak perlu dilakukan setiap hari agar tidak mengganggu masa-masa libur panjang. Dokter sekaligus asisten profesor dari Tufts University School of Medicine, Michale Dansinger MD menilai pengecekan berat badan cukup dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu. Dansinger menyarankan agar pengecekan berat badan dilakukan di pagi hari saat perut dalam keadaan kosong.

Mulai Hari Dengan Olahraga

Olahraga di pagi hari dapat memberi dampak yang menguntungkan sepanjang hari. Menurut studi dalam jurnal Medicine and Science in Sports and Exercise, olahraga di pagi hari dapat mendorong wanita untuk bergerak lebih aktif sepanjang hari. Di samping itu, olahraga di pagi hari juga dapat mengurangi rasa ingin terus makan. Dengan begitu, risiko makan berlebih dapat dihindari.

Pilih-Pilih

Libur panjang, seperti Lebaran, identik dengan berbagai hidangan yang menggiurkan. Meski ada banyak pilihan makanan lezat, bukan berarti semua makanan bisa disantap sesuka hati. Di antara banyak pilihan makanan lezat, ahli obesitas Tim Church MD menyarankan untuk memilih makanan yang paling diinginkan saja. Setelah memilih, makanan tersebut juga hanya boleh disantap dalam porsi yang sedang saja, tidak berlebihan.

Berani Katakan Tidak

Tak ada yang lebih efektif daripada kontrol dari dalam diri yang kuat. Kontrol diri yang baik dapat menghindarkan diri dari berbagai makanan manis berkalori tinggi yang menggiurkan seperti kue-kue pencuci mulut.

Menahan Lapar

Beberapa orang kerap sengaja menahan lapar seharian agar bisa makan dengan nikmat di malam hari saat libur panjang. Ahli gizi Tanya Zuckerbrot RD mengatakan hal tersebut tidak baik diterapkan karena dapat memicu makan berlebih.

"Sangat mudah untuk menjadi tidak terkontrol ketika Anda dihadapkan dengan pilihan makanan berkalori tinggi," ungkap Zuckerbrot.

Zuckerbrot tetap menyarankan penerapan makan tiga kali sehari saat libur pajang. Jadwal makan ini dapat diselingi dengan beberapa kali snack. Menu-menu yang disarankan Zuckerbrot ialah buah, sayur, gandum utuh hingga protein rendah lemak.

Cari Alternatif Olahraga

Libur panjang tak jarang membuat sebagian orang harus melewatkan kelas olahraga rutin yang mereka lakukan. Meski tak bisa menghadiri kelas olahraga rutin di gym atau kelas yoga, ada beberapa olahraga yang tetap bisa dilakukan di rumah sebagai pengganti. Salah satunya ialah olahraga lompat tali. Hanya dengan 15 menit, olahraga ini dapat membakar sekitar 190 kalori.

"Meski hanya 15 menit dapat membantu Anda menjaga kadar kebugaran Anda," ungkap Church.

Batasi Pencuci Mulut

Makanan pencuci mulut bisa disantap selama menikmati libur panjang. Hanya saja, porsi pencuci mulut harus dibatasi. Zuckerbrot menyarankan agar pencuci mulut dibatasi sebanyak tiga gigitan saja. Zuckerbrot mengatakan tiga gigitan sudah cukup untuk memuaskan rasa 'penasaran' akan pencuci mulut yang manis.

Berbagi Makanan

Acara yang diselenggarakan di rumah saat libur panjang seringkali menyisakan banyak makanan sisa. Makanan sisa ini sebaiknya dibungkus dan dibagikan kepada para tamu daripada disimpan sendiri. Alasannya, makanan sisa yang berlimpah seringkali menjadi pemicu makan berlebih selama libur panjang.

Hindari Diet Soda

Meski berlabel 'diet', minuman diet soda tetap dapat memicu kenaikan berat badan. Di samping itu, minuman bersoda ini juga dapat memicu terjadinya perut kembung. Karbon dioksida yang terperangkap dalam gelembung miuman bersoda dapat menyebabkan peningkatan gas di dalam perut.

Konsumsi Makanan Dengan Kandungan Air

Banyaknya kegiatan selama libur panjang dapat membuat kebutuhan delapan gelas air tidak terpenuhi dengan baik. Hal ini bisa diimbangi dengan memilih makanan-makanan yang mengandung air tinggi seperti sayuran hijau. Salad sayur hijau dengan dressing balsamic vinaigrette dan potongan alpukat merupakan salah satu contoh makanan kaya air yang dapat membantu menghindrasi tubuh menurut ahli gizi Elisa Zied RD.

Secangkir Teh Peppermint

Menurut penelitian, daun peppermint dapat membantu menenangkan otot perut dan mengurangi gas dalam perut. Daun ini dapat dinikmati dalam secangkir teh peppermint. Tanaman kamomil bisa menjadi alternatif pengganti untuk daun peppermint.

Mengunyah Pelan-Pelan

Mengunyah makanan dengan cepat merupakan salah satu penyebab lingkar pinggang bertambah lebar. Oleh karena itu, ahli gizi Bonnie Taub-Dix menyarankan agar proses mengunyah dilakukan secara perlahan.

Cukup Asupan Kalium

Zat kalium dapat mengimbangi sodium dalam tubuh. Ada banyak sumber kalium yang bisa menjadi pilihan menurut Zuckerbrot. Beberapa di antaranya ialah pisang, pepaya, kiwi, strawberry melon.

Kendalikan Stres

Stres dapat memicu keinginan untuk makan berlebih. Penelitian juga menunjukkan bahwa wanita yang mampu mengendalikan stres cenderung lebih mampu mencegah kenaikan berat badan.

Ketika keinginan untuk makan muncul saat merasa stres, segera tutup mata dan fokus selama 30 detik. Evaluasi kembali apakah keinginan makan tersebut datang karena rasa lapar atau bukan. Seringkali keinginan makan tidak harus dipenuhi karena bukan berasal dari rasa lapar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement