Rabu 14 Jun 2017 14:58 WIB

Maarif Institute Jaring Peneliti Muda

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
 Direktur Utama Lazismu Andar Nubowo
Foto: Republika/ Wihdan
Direktur Utama Lazismu Andar Nubowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maarif Institute kembali menjaring peneliti dari kalangan mahasiswa S1 dan fresh graduate untuk mengikuti program penelitian Maarif Fellowship 2017 yang mengangkat tema besar "Filantropi Islam, Perdamaian dan Keadilan Sosial". Pengiriman proposal penelitian program ini dibuka mulai 13 Juni hingga14 Agustus 2017.

Sub tema yang bisa diangkat oleh calon peneliti dalam program ini antara lain yaitu Islam dan penanggulangan terorisme, filantropi Islam dan kemiskinan, filantropi Islam dan pemberdayaan ekonomi umat, serta filantropi Islam dan penguatan demokratisasi civil society

Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhammad Abdullah Darraz mengatakan, program ini sudah digelar untuk yang ketiga kalinya, setelah sebelumnya digelar pada 2013 dan 2015. "Ini semacam program untuk melakukan kaderisasi intelektual yang tujuannya untuk menghasilkan peneliti muda tentang sosial keagamaan," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Maarif Institute Jl Tebet Barat Dalam 2 No 6, Jakarta Selatan, Selasa (13/6).

Maarif Institute nantinya akan memilih enam mahasiswa atau fresh graduate untuk melakukan pebelitian tersebut dengan biaya penelitian masing-masing sekitar Rp 12 juta. Karena tema penelitian ini berkaitan dengan filantropi dan keadilan sosial, Maarif Institute menggandeng Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu).

"Kami menggandeng Lazismu Muhammadiyah. Karena kami dan Lazismu memiliki isu yang sama tentang filantrilopi. Bagaimana berpengaruh kuat terhadap perdamaian. Bahkan mengkonter radikalisme, kekekeasan dan sebagainya," ucapnya.

Kemiskinan, pendidikan yang rendah, ketimpangan sosial dan ekonomi dianggap sebagai penyebab meningkatnya partisipan jaringan teroris. Sementara itu, semangat filantropi Islam juga semakin meningkat seiring banyaknya lembaga filantropi Islam di Indonesia.

Direktur LazisMU, Andar Nubowo mengatakatan, LazisMu tertarik untuk mendukung program ini lantaran LazisMu melihat bahwa Maarif Institute selama ini memang konsen terhadap isu tentang perdamain, radikalisme, dan pluralisme. "Saya kira ini berangkat dari apa yang dilakukan kita selama ini untuk manfaatkan dana publik agar berdampak ke keadilan sosial dan pemerataan ekonomi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement