Peran Bulog Perlu Dimaksimalkan untuk Stabilkan Harga

Jumat , 02 Jun 2017, 19:12 WIB
Komisi IV  meninjau ladang bawang di Desa Alam Endah,  Kec. Rancabali,  Kab.  Bandung,  Jawa Barat,  baru-baru ini.
Foto: dpr
Komisi IV meninjau ladang bawang di Desa Alam Endah, Kec. Rancabali, Kab. Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota Komisi IV Hamdhani menilai peran Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai stabilitator harga harus dimaksimalkan. Khususnya saat menjelang puasa dan Idul Fitri.

 

"Peran Bulog kita beri maksimal untuk dapat turun ke pasar-pasar induk dan tradisional sehingga bisa melihat secara langsung dan melakukan operasi pasar terhadap kebutuhan pangan dan daging menjelang puasa," ujar  politikus dari F-Nasdem ini saat meninjau ladang bawang di Desa Alam Endah,  Kec. Rancabali,  Kab.  Bandung,  Jawa Barat,  baru-baru ini.

 

Seperti diketahui, beberapa harga bahan pokok menjulang tinggi akhir-akhir ini.  Contohnya saja bawang putih di pasar tradisional DKI Jakarta yang sempat mencapai kisaran Rp 47 ribu ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram. Anomali ini nyaris tidak bisa dijelaskan, sebab pasokan bawang putih yang mayoritas impor lancar. Harga di negara asal pun cenderung turun sebelum harga di pasar lokal melejit.

Dia juga berharap satgas pangan yang telah dibentuk dapat bergerak cepat melakukan pengawasan. Bahkan,  ia meminta agar pihak yang terlibat melakukan spekulan pangan dapat diproses secara hukum. "Jangan sampai ada orang yang melakukan spekulan, menaikkan harga atau menimbun komoditi tertentu ditengah Ramadan ini. Jangan sampai pula kita melihat ada barang kadaluarsa yang dijual di pasar, " kata dia.

Direktur Jenderal Holtikultura Spudnik Sujono mengakui harga bawang putih di beberapa pasar induk cukup tinggi dan bervariasi.  Misalnya,  di pasar induk Tanah Tinggi bawang putih berkisar 40 ribu,  pasar induk Kramat Jati kisaran 30 ribu, dan pasar induk Cibitung berkisar 36 ribu.

 

"Ini memang menarik di pasar itu ada dinamika. Bahkan di dalam satu pasar induk dalam jarak 200-300 meter harga sudah berbeda,"  kata Spudnik.

 

Spudnik mengatakan saat ini pemerintah telah mengundang para importir dan bawang putih impor telah siap di distribusikan.  "Insya Allah bawang putih pekan ini sudah turun semua merata. Kita akan dropping semua tidak hanya di Jakarta tetapi di luar Jawa juga," ujarnya.

 

Sementara itu, Direktur Pengadaan Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan pihaknya siap menggelontorkan bahan-bahan pokok ke daerah yang mengalami kenaikan. "Terkait dengan bawang putih kami sudah melakukan importasi.  Dalam waktu dekat akan masuk 1000 ton ke Jakarta dan di Bandung kita punya stok hampir 100 ton," kata Tri.