Senin 22 May 2017 21:20 WIB

Hipertensi Buat Penuaan Otak Lebih Cepat

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sekitar 4 juta warga Australia menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Foto: iStockPhoto
Sekitar 4 juta warga Australia menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Indonesian Society of Hypertension (InaSH) Dr dr Yuda Turana Sp.S mengatakan, tekanan darah tinggi atau hipertensi menyebabkan penuaan lebih cepat, termasuk otak di tubuh manusia.

Sebagai organ tubuh yang bisa dibilang paling penting, ia mengatakan otak menentukan kualitas hidup manusia. Namun sayangnya ketika hipertensi menyerang tubuh, maka di manapun sisi otak akan terkena dampaknya.

"Seperti pusat memori lebih kecil, berkurang aliran darah ke otak, faktor risiko stroke. Selain itu, bercak putih di otak yang menyebabkan seseorang jalan lebih lambat, hingga kalau berbicara pelan," ujarnya saat diskusi hipertensi Omron Healthcare kerja sama dengan InaSH Indonesia, di Jakarta, Senin (22/5).

Ia menambahkan hipertensi juga bisa membuat otak bisa mengkerut lebih cepat. Ia menyebutkan berdasarkan penelitian seseorang yang hipertensi apalagi dalam jangka waktu lama sejak usia pertengahan bisa menyebabkan gangguan otak di antaranya fungsi berpikir, pengambil keputusan, motorik, hingga sensorik.

Sementara jika otak sudah mengalami kerusakan seperti demensia, ia menyebut belum ada obat yang bisa menyembuhkannya. Yang satu-satunya bisa dilakukan hanyalah memperlambat kerusakan misalnya terkena kerusakan otak seperti parkinson.

Kunci untuk investasi nenghindari hipertensi ini, kata dia, yaitu sejak masih dalam kandungan. Ia menjelaskan calon ibu yang meski telah berhenti merokok ketika melahirkan anak bisa memiliki otak yang tidak bagus.

Selain merokok, obesitas pada remaja, stres bisa menyebabkan penyakit yang disebut the silent killer ini. "Artinya gaya hidup sangat berpengaruh," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement