Rabu 17 May 2017 08:36 WIB

Pedrosa Masa Bodoh tak Difavoritkan Jadi Juara MotoGP

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Israr Itah
Pembalap MotoGP Dani Pedrosa (tengah), Marc Marquez (kiri) dan Jorge Lorenzo, saat merayakan kemenangan di podium Grand Prix Sepeda Motor Spanyol, Jerez de la Frontera, Minggu (7/5).
Foto: AP
Pembalap MotoGP Dani Pedrosa (tengah), Marc Marquez (kiri) dan Jorge Lorenzo, saat merayakan kemenangan di podium Grand Prix Sepeda Motor Spanyol, Jerez de la Frontera, Minggu (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, LE MANS -- Dani Pedrosa naik ke kelas balapan primer pada 2006. Dia sempat digadang-gadang sebagai masa depan Honda meraih gelar juara dunia MotoGP.

Harapan besar tersebut ternyata tak seindah kenyataan, mengingat Pedrosa tak segemilang yang dibayangkan. Penggemar pun tak menjagokannya sebagai juara dunia tahun ini, melainkan fokus pada tiga nama, yaitu Maverick Vinales, Marc Marquez, dan Valentino Rossi.

Pedrosa masa bodoh dengan anggapan orang lain tentang dirinya. Dia tak peduli meski hanya dianggap underdog. Ia tetap memegang teguh tekadnya untuk menjadi juara dunia.

Ia mengaku tetap senang dan memikirkan semua hal lebih logis. Ketika masih muda, ujar dia, semuanya berjalan alami begitu saja. Pedrosa mengatakan ketika itu ia belum mengerti alasan suatu hari bisa membalap dengan cepat, dan berikutnya melambat.

"Semakin bertambah usia, itu membuat saya semakin sadar bahwa apa yang terjadi pasti ada alasannya sehingga seseorang perlu berbuat lebih baik. Sesuatu tak berjalan dengan sendirinya. Anda harus bekerja dengan sadar, dan sulit melakukan hal-hal secara tidak sadar," katanya, dilansir dari Speedweek, Rabu (17/5).

Pedrosa merayakan podium pertamanya di Jerez. Ini adalah kemenangan GP ke-53 baginya dan sekaligus menjadi kali ke-146 ia menginjak podium di balapan MotoGP.

Pembalap Spanyol ini sekarang menempati peringkat keempat di klasemen dengan 52 poin, berdekatan dengan Marquez yang mengumpulkan sementara 58 angka. Valentino Rossi masih memimpin puncak klasemen dengan nilai 62, berselisih tipis dengan rekan satu timnya Maverick Vinales dengan 60 poin.

"Favorit atau tidak favorit tak penting lagi. Anda hanya perlu fokus pada tujuan, bukan fokus pada apa yang dikatakan dan tidak dikatakan orang-orang. Inilah perasaan yang mengantar saya menggapai kemenangan di Jerez," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement