Selasa 16 May 2017 13:40 WIB

797.738 Siswa Perebutkan Kursi PTN

Rep: Kabul Astuti/ Red: Esthi Maharani
Menristek Dikti M Nasir (tengah) menekan tombol tanda peluncuran proses SNMPTN dan SBMPTN 2017 di Jakarta, Jumat (13/1).
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Menristek Dikti M Nasir (tengah) menekan tombol tanda peluncuran proses SNMPTN dan SBMPTN 2017 di Jakarta, Jumat (13/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sebanyak 797.738 peserta memperebutkan kursi perguruan tinggi negeri dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 pada Selasa (16/5). Ujian tulis dilaksanakan serentak di 42 panitia lokal (panlok), yang terdiri dari 85 PTN di seluruh Indonesia.

Lebih dari tujuh ribu peserta SBMPTN 2017 tersebut akan memperebutkan 128.085 kursi di 85 perguruan tinggi negeri. Pelaksanaan SBMPTN 2017 secara simbolis ditandai dengan penyerahan Naskah Soal Ujian kepada Ketua Panitia Pusat SNMPTN-SBMPTN 2017 Ravik Karsidi, di Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah pada Selasa (16/5) pukul 06.30 WITA.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir menyampaikan dari hasil monitoring laporan panlok di berbagai wilayah di Indonesia pelaksanaan ujian SBMPTN 2017 berlangsung lancar. Pihaknya juga tidak menemukan laporan kendala ujian CBT, yang menggunakan dukungan infrastruktur teknologi informasi.

"Saya tadi ke lapangan, ada beberapa kursi peserta yang kosong. Satu ruangan 20 peserta, yang tidak hadir 1-2 orang. Ada dua faktor yang menyebabkan kursi kosong tersebut. Pertama, sudah diterima di SNMPTN. Kedua, sudah mendaftar tapi ternyata pilihannya tidak sesuai dengan yang diinginkan sehingga dia daftar bidang yang lain," kata Nasir, kepada Republika, Selasa (16/5).

Untuk statistik panlok dengan jumlah pendaftar terbesar, Nasir mengatakan, Jakarta menempati urutan pertama dengan jumlah 68.764 pendaftar, disusul oleh Medan 60.144 pendaftar, Surabaya 55.294 pendaftar, serta Bandung 51.961 pendaftar. Makasar, Bogor, Yogyakarta, Semarang, Padang, dan Malang berada di urutan berikutnya. Distribusi peserta ini menunjukkan peserta SBMPTN 2017 tidak lagi terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Panitia SBMPTN 2017 telah memberikan perpanjangan waktu pendaftaran sampai tanggal 9 Mei 2017, dari jadwal semula sampai tanggal 5 Mei 2017. Menristekdikti mengatakan, perpanjangan waktu ini untuk memfasilitasi peserta ujian di wilayah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan). Ada 715 peserta tambahan selama kurun waktu perpanjangan.

"Kami juga memberikan fasilitas khusus pada peserta yang tidak ada jaringan internetnya, terutama yang ada di Papua, sehingga dapat mendaftar secara manual," kata Nasir.

Menurut Nasir, ada 76 peserta SBMPTN 2017 di wilayah Papua yang tidak dapat mengakses jaringan internet melakukan pendaftaran secara manual melalui perguruan tinggi negeri yang ada di Papua. Antara lain, Universitas Cenderawasih, Universitas Negeri Papua dan Universitas Musamus Merauke.

Ketua Panitia Pusat SNMPTN-SBMPTN 2017 Ravik Karsidi mengatakan ujian SBMPTN 2017 terdiri dari 776.878 peserta Paper Based Test (PBT) dan 20.860 peserta Computer Based Test (CBT). Panitia juga mengakomodasi 263 peserta ujian dari kelompok disabilitas di seluruh Indonesia. Kelompok ujian SBMPTN terdiri atas tiga jenis, yaitu kelompok Saintek, Soshum, dan Campuran.

Materi yang diujikan, yakni Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA), Tes Kemampuan Dasar (TKD) Sains Teknologi dan atau TKD Sosial Humaniora. "Untuk peserta yang memilih program studi bidang seni dan keolahragaan akan melalui tes keterampilan pada 17 Mei 2017 dan atau 18 Mei 2017 di PTN penyelenggara," kata Ravik Karsidi.

Dikatakan Ravik, ujian keterampilan bidang ilmu seni terdiri dari tes pengetahuan dan keterampilan bidang seni terkait. Adapun, ujian keterampilan bidang ilmu keolahragaan terdiri atas pemeriksaan kesehatan dan tes keterampilan motorik. Hasil ujian SBMPTN 2017 akan diumumkan pada Selasa, 13 Juni 2017 mulai pukul 17.00 WIB di laman  pengumuman.sbmptn.ac.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement