Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

HNW Minta Organisasi Pemuda Teladani Perjuangan Tokoh Muslim

Senin 08 May 2017 18:47 WIB

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid.

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid.

Foto: dokumentasi mpr

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid berharap organisasi mahasiswa muslim harus  mampu mencontoh  tokoh-tokoh Islam dalam berjuang demi bangsa dan negara. Tokoh Islam seperti Sutan Syahrir, Moh. Yamin, Hasyim Asyari, dan Raden Kasman Singodimejo telah berkontribusi besar untuk  lahir dan berkembangnya Indonesia.

Mereka kata Hidayat istikomah dalam berjuang, dan tidak mengenal pamrih. Perjuangan  tokoh Islam, itu perlu ditiru agar organisasi mahasiswa muslim juga bisa turut menjadi bagian dari  sejarah.

Hal ini juga yang menjadi harapan Hidayat Nur Wahid kepada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Hal itu disampaikan Hidayat saat menerima audiensi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Jakarta, dipimpin Ketua Umumnya M. Huda Prayoga di ruang kerja Wakil Ketua MPR pada Senin (8/5).

Hidayat Nur Wahid menilai salah satu cara yang  bisa dilakukan oleh IMM agar berkontribusi dalam pembangunan adalah membuat progran kerja  yang bisa meningkatkan kualitas mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada  umumnya. Sebagaimana Muhammadiyah juga telah mewarnai perjuangan Indonesia dengan karya-karya nyatanya.

Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan organisasi Islam lainnya, kata Hidayat menjadi bukti bahwa umat Islam memiliki peran yang besar dalam pembangunan bangsa. Dan itu tidak bisa dihapuskan dalam sejarah bangsa Indonesia.

"Jangan pernah  ragu dituduh radikalisme, hanya karena kita turut berjuang membangun bangsa dan negara. Karena kegiatan dan perjuangan  yang dilakukan sudah ada  sejak dulu", kata Hidayat.

Saat ini lanjutnya, ada kelompok-kelompok tertentu yang sengaja meniupkan isu radikalisme, termasuk dalam pilkada Jakarta.  Karena itu umat Islam harus waspada, jangan sampai isu radikalisme itu ditumpangi oleh gerakan lain, seperti anti agama, anti negara, liberalisme, dan atheisme.

"Kita harus pastikan tidak ada yang menumpangi isu radikalisme. Jangan sampai kita sibuk dengan isu radikalisme, tetapi dibelakng itu ada kelompok anti agama, anti negara yang tengah menyusn barisan memperkuat kelompoknya", ujarnya.

Pada kesempatan itu, DPD IMM Jakarta melaporkan hasil-hasil Musda IMM yang dilaksanakan Maret lalu. Kedatangan mereka bertemu Wakil Ketua MPR, salah satunya juga untuk  mengundang  Hidayat Nur Wahid pada acara pelantikan, dan sosialisasi MPR yang akan dilaksanakan akhir Mei ini.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler