REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta telah usai. Dia pun mengajam semua pihak menahan diri dan berhenti menyampaikan pernyataan yang memfitnah dan menyerang.

"Kompetisi sudah selesai, hentikan menebar kebencian, hentikan semua fitnah. Tim sukses itu sudah selesai sekarang bersatu lagi sebagai saudara sebangsa," kata dia melalui siaran pers yang diterima Republika, Ahad (7/5).

Dalam kesempatan dialog bersama pengurus dan anggota Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Aula Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Ahad, Zulkifli juga menyayangkan adanya labelisasi Islam radikal pada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Kemenangan pasangan nomor urut 3 itu diidentikkan dengan keberhasjlan Islam radikal.

Zulkifli menyatakan labelisasi itu merupakan fitnah yang menyesatkan. "Karena itu, tidak perlu didengar apalagi dibesar-besarkan," kata dia.

Menurut Zulkifli, Pilkada DKI justru menunjukkan bukti bahwa Demokrasi Indonesia semakin matang. Masyarakat menolak penjualan sembako murah menjelang pencoblosan. Warga juga melaporkan keberadaan sembako itu melalui media sosial.

Proses pencoblosan juga berlangsung aman. "Setelah pilkada juga aman, tak ada satupun korban tak ada satu rumah pun terbakar. Semua kekhawatiran tidak terbukti," ujar Zulkifli.

Pada kesempatan itu, Zulkifli mengingatkan pentingnya kesadaran rakyat bahwa mereka adalah penguasa tertinggi di Indonesia. Rakyatlah yang menentukan seseorang menjadi presiden, gubernur, bupati, dan wali kota.

Karena itu, rakyat jangan sampai menukar kekuasaannya dengan sembako, kerudung, atau uang transportasi. "Pilihlah calon yang baik, mau membangun masyarakat bukan malah menggerogoti rakyat," kata Zulkifli.

Zulkifli memanfaatkan akhir pekan ini untuk brrsilaturahim denga masyarakat di Makassar, Sulawesi Selatan. Termasuk menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar pada pengurus dan anggota BKPRMI, Ahad hari ini.

Acara itu juga dihafiri oleh anggota DPR RI Indira Chundha Thyta Syahrul, Asisten II bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sukri Matta Netta, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Ashabul Kahfi, serta Ketua Umum DPP BKPRMI Said Aldi Al Idrus.