Jumat 05 May 2017 09:20 WIB

Waspada Pembunuh Senyap Bernama Hipertensi

Rep: desy susilawati/ Red: Esthi Maharani
Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Foto: torange
Hipertensi atau tekanan darah tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, Dr Siska Suridanda Danny SpJP, FIHA, dari Yayasan Jantung Indonesia mengatakan tekanan darah normal berkisar 120/80 yang berarti 120  merupakan tekanan darah sistolik (saat jantung berkontraksi) dan 80 merupakan tekana  darah diastolik (saat jantung berelaksasi).

"Tekanan darah dikatakan tinggi apabila mencapai 140/90. Artinya kalau tekanan darah di atas itu, maka risiko kita untuk meninggal akibat kardiovaskular atau komplikasi darah tinggi jauh lebih tinggi dibanding tekana  darah 120/80," jelasnya dalam konferensi pers peringatan hari hipertensi sedunia 2017 di Sekretariat Yayasan Jantung Indonesia, Rabu (3/5).

Dokter Siska menjelaskan tekanan darah merupakan pendorong darah untuk bersirkulasi ke seluruh tubuh. Hipertensi terjadi jika daya dorong darah terlalu besar.

Menurutnya definisi hipertensi berubah dari tahun ke tahun. Tahun 1940an hipertensi berarti tekanan darah diatas 180/110 mmHg, tahun 1970 an hipertensi berarti tekanan darah diatas 160/90, dan ditahun 1980an hipertensi berarti tekanan darah tinggi diatas atau sama dengan 140/90.

Menurut Indonesian Society of Hypertension (InaSH) disebutkan bahwa tekanan darah normal itu 120/80, prehipertensi 120 sampai 139 per 80 sampai 89, hipertensi level 1 terjadi saat tekanan darah 140 sampai 159 per 90 sampai 99, dan hipertensi level 2 terjadi saat tekanan darah diatas atau sama debgan 160/100. Adapula kondisi isolated sistolic hypertension dimana tekanan darah diatas atau sama dengan 140 per dibawah 90.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement