Sabtu 29 Apr 2017 08:21 WIB

13 Sekolah di Jakarta Dapat Award Sekolah Sehat Versi BPOM

Rep: rahma sulistya/ Red: Dwi Murdaningsih
 Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat bertemu langsung dengan para murid dari sekolah-sekolah yang mendapat penghargaan dari BPOM sebagai sekolah pangan aman.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat bertemu langsung dengan para murid dari sekolah-sekolah yang mendapat penghargaan dari BPOM sebagai sekolah pangan aman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan penghargaan kepada 13 sekolah di DKI Jakarta yang memiliki kualitas makanan sehat. Sekolah-sekolah itu mencakup tingkat SD, SMP, dan SMA, serta mendapatkan plakat dan paket edukasi keamanan pangan.

Kepala Balai Besar POM Jakarta, Dewi Prawitasari, menuturkan sudah memperluas cakupan pembinaan makanan sekolah. "Pada 2015 hingga 2016, cakupan kami hanya tingkat SD. Tetapi pada 2017 ini, sudah mencakup tingkat SMP dan SMA juga," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/4) pagi.

Sebelumnya, di 2015, hanya tiga sekolah di DKI Jakarta yang mendapat penghargaan dari BPOM tersebut, di 2016 hanya delapan sekolah. "Dan tahun ini, 13 sekolah di DKI Jakarta yang menerima penghargaan dari BPOM," kata Dewi.

Ke-13 sekolah tersebut adalah:

SDN Tanjung Duren Selatan 01 Jakarta Barat

SDN Kota Bambu 03 Jakarta Barat

SDN Petojo Selatan 01 Jakarta Pusat

SDN Rawa Badak 01 Jakarta Utara

SDN Pondok Labu 07 Jakarta Selatan

SMPN 77 Jakarta Pusat

SMPN 209 Jakarta Timur

SMPN 73 Jakarta Selatan

SMPN 176 Jakarta Barat

SMAN 42 Jakarta Timur

SMAN 34 Jakarta Selatan

MI Pembangunan UIN Jakarta Selatan

MI Negeri 14 Al Azhar As Syarif Jakarta Selatan

BPOM juga bersinergi dengan Dinas Pendidikan dalam menjalankan program e-learning. Nantinya, di masing-masing sekolah akan ada satu guru sebagai fasilitator, dibekali dengan kemanan ilmu pangan sekolah.

Saat ini, di tingkat SD dan SMP sudah ada 1.143 fasilitator keamanan sekolah, yang telah lulus ujian. Jumlah tersebut tentunya akan ditambah terus oleh BPOM. Dewi memaparkan, pada 2015 tersisa 8,1 persen sekolah yang memiliki bahan makanan berbahaya. Kemudian, pada 2016, sudah menurun lagi menjadi 4,3 persen sekolah.

"Semoga 2017 lebih menurun lagi, kalau bisa hingga satu persen. Tim penggerak PKK juga kami galakkan pangan sehat. Dan dari sekolah yg ada hari ini, perubahan yang paling signifikan adalah di SD Kota Bambu 03 Jakarta Barat dan SMPN 176 Jakarta Barat," kata dia.

Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) dan Gerakan Nasional Peduli Obat dan Makanan Aman, dibantu juga dengan peran pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, dan organisasi komisi.

"Pada 2016, Pemprov DKI mendapatkan BPOM Award di Kelurahan Cibubur sebagai daerah aman makanan. Dan tahun ini, Pemprov DKI kembali masuk dalam nominasi daerah aman makanan yakni di Kelurahan Tebet Barat, bersama dengan 20 kelurahan lainnya yang kami intervensi untuk menjadi pangan aman," kata Dewi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement