Jalur Puncak II Solusi Kemacetan Jalur Puncak

Jumat , 07 Apr 2017, 12:11 WIB
Antrean kendaraan di Jl Raya Limbangan, Kabupaten Garut, Ahad (10/7). Puncak arus balik lebaran di jalur selatan terpantau padat. (Mamu Muhyidin)
Foto: Mahmud Muhyidin
Antrean kendaraan di Jl Raya Limbangan, Kabupaten Garut, Ahad (10/7). Puncak arus balik lebaran di jalur selatan terpantau padat. (Mamu Muhyidin)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa mengatakan, jalur puncak II merupakan suatu solusi yang paling tepat. Karena, jalur puncak I itu telah crowded (padat).

"Jalur puncak kita ketahui macetnya bukan main. Terlebih dihari libur," kata politikus PKB itu, Kamis (6/4).

Jalur puncak II nantinya, urai Eem, akan menghubungkan langsung Jakarta-Cianjur. Dengan begitu pertumbuhan ekonomi warga Cianjur akan tumbuh pesat.

"Dengan akses jalan yang memadai, maka secara tidak langsung roda perekonomian bagi warga akan membaik. Khususnya warga Cianjur, destinasi wisata mereka pasti akan semakin ramai dikunjungi. Karena selama ini kurang ramai lantaran akses jalan yang kurang memadai," kata Eem.

Dia menambahkan, di Cianjur terdapat Istana Presiden dan tepatnya di wilayah Cipanas. Dengan adanya jalur puncak II nanti, presiden saat mengunjungi istana itu kemungkinan akan lebih dekat.

"Bila melintasi jalur puncak I sudah kerap macet, akan bertambah macet bila presiden melintasi jalur itu. Semakin mengganggu masyarakat. Tapi bila melalui jalur puncak II nantinya justru akan semakin dekat," kata dia.