Rabu 05 Apr 2017 11:21 WIB

Bahaya Polusi Udara untuk Tubuh

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Winda Destiana Putri
Polusi udara
Foto: Republika/Darmawan
Polusi udara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari rumah sakit (RS) Pondok Indah, Djoko Maryono mengutip data riset dari institut jantung Spanyol bahwa satu dari empat penyebab kematian di kota besar karena polusi udara. Orang yang sedang hamil kalau terpapar polusi udara maka bisa kejang, hingga tensinya yang meningkat.

Ia menyebut polusi udara juga bisa mempengaruhi kerusakan pembuluh darah atau endothelium. Mengutip penelitian Furchgott dan Zawadzki pada 1980 ketika melakukan pemeriksaan didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa lapisan terdalam dari pembuluh darah mempunyai luas lima kali lapangan tenis pada setiap orang.

"Lapisan ini sangat penting sekali dalam kehidupan manusia, banyak hormon yang dihasilkan dari endhotelium tadi," katanya pada pemaparan uji polusi udara Greenpeace Indonesia, Selasa (4/4). Ia menjelaskan, menurut penelitian Oppenheimer sejak 1882 lalu mengatakan usia Anda setua pembuluh darah.

Artinya, kata dia, kalau pembuluh darah awet ya awet muda. Sebaliknya kalau pembuluh darahnya menyempit, individu ini bisa cepat tua. Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan kerusakan endothelium diantaranya merokok, kolestrol tinggi, hingga diabetes, polusi udara akibat banyaknya kendaraan, hingga terkena gelombang elektromagnetik.

Ia juga menyinggung bahaya penggunaan Wi-Fi yang terdapat gelombang elektromagnetik di dalamnya. "Jadi jangan diletakkan di tempat tidur,  karena gelombang elektromagnetik bisa memengaruhi perkembangan otak anak," katanya. Selain itu, penyakit-penyakit lain juga bisa muncul akibat gelombang elektromagnetik ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement