Pemanfaatan Panas Bumi Perlu Teknologi Memadai

Selasa , 04 Apr 2017, 14:43 WIB
 Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto saat meninjau PLTP Sarulla.
Foto: dpr
Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto saat meninjau PLTP Sarulla.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Energi panas bumi (gheotermal) dinilai bisa menjadi energi andalan masa depan di Indonesia. Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto mengatakan dibutuhkan SDM dan akses teknologi yang memadai agar energi ramah lingkungan tersebut bisa terus berkembang.

"Energi panas bumi bisa menjadi sektor andalan apabila ditunjang oleh teknologi yang handal, SDM yang kompeten, serta manajemen yang baik, Jumat (31/3).

Hal ini disampaikan Agus saat meninjau PLTP Sarulla berkapasitas 110 MW, tepatnya di wilayah kerja panas bumi Gunung Sibual-bual Pahae Jae, yang sudah beroperasi 18 Maret lalu. Setelah sukses mengoperasikan unit satu, rencananya pada akhir tahun ini akan dilanjutkan dengan pengoperasian unit dua dan unit tiga pada awal 2018.

PLTP Sarulla Disebut Sebagai Pembangkit Listrik EBT Paling Efisien

"Kami berharap kunjungan delegasi hari ini dapat mendorong pengembangan energi panas bumi, sehingga dapat mencapai target pengembangan yang telah dicanangkan bersama," kata Agus.

Hadir dalam pertemuan tersebut Dirut Medco Group, Dirut Pertamina Geothermal Energy, dan Predir Medco Power. Di awal sambutannya, Agus menjelaskan, kebutuhan energi nasional terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini, energi nasional masih mengandalkan energi fosil dan batubara.

"DPR RI melihat, sudah saatnya Indonesia dapat memaksimalkan pengembangan potensi energi terbarukan untuk mengimbangi kebutuhan energi saat ini. Hal ini sejalan dengan nawacita yang diamanatkan Presiden Joko Widodo tentang program prioritas pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW dalam rangka memenuhi energi listrik nasional," kata Agus.