Rabu 29 Mar 2017 20:28 WIB

Kemendikbud Tuntaskan Peningkatan Kompetensi Guru Paud pada 2019

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Bayu Hermawan
Guru Paud (ilustrasi)
Foto: Antara/Agus Bebeng
Guru Paud (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menargetkan peningkatan kompetensi 186 ribu guru Paud, TK, TPA, Pendidikan Masyarakat selesai pada 2019.

"Ada sebanyak 186 ribu harus tuntas sampai akhir 2019. Itu atas permintaan ibu negara (Iriana Joko Widodo)," kata Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Abdoellah di Pekanbaru, Riau, Rabu (29/3).

Abdoellah menjelaskan, ada sebanyak 531 ribu lebih guru pendidikan nonformal, TPA, TK, Paud dan Pendidikan Masyarakat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 312 ribu bukan sarjana. Pemerintah tengah berupaya menuntaskan 312 ribu guru tersebut.

Saat ini, Abdoellah menyebut, GTK telah melatih 125 ribu orang melalui diklat berjenjang, lanjutan dan mahir. Penuntasan peningkatan kompetensi guru merupakan instruksi Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada Kemendikbud.

Abdoellah menjelaskan, untuk mempercepat peningkatan kompetensi guru, Kemendikbud menggandeng dinas pendidikan kabupaten/kota untuk menurunkan tim membina para guru.

Pada 2017, ia menjelaskan, Kemendikbud akan melatih 10 ribu guru di seluruh Indonesia. Pun Kementerian Desa bekerja sama dengan Bank Dunia berkomitmen memberi pelatihan pada 7.500an guru. Ia berharap, masing-masing dinas kabupaten/kota dapat melatih, setidaknya, 2.500 guru.

Abdoellah menyebut, pemerintah juga akan memberdayakan Pusat Kerja Gugus (PKG) untuk memberikan pelatihan di daerah. Ia menyebut, saat ini hanya 71 persen pemerintah daerah yang mengalokasikan APBDnya untuk pemberdayaan guru pendidikan nonformal.

Ia mengatakan setidaknya ada sejumlah nilai yang ingin diberikan pada guru agar mengari anak-anaknya. Seperti, karakter, tata nilai, kerja keras, royal, belajar keras, tanggung jawab, pengembangan intelektual. Pengajaran nilai-nilai karakter pada anak harus dilakukan melalui pembiasaan dan cara yang menyenangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement