REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Diplomasi melalui pengenalan kesenian dan kebudayaan Indonesia merupakan salah satu cara tepat dalam membangun hubungan baik dengan negara-negara dunia. Cara itulah yang juga didorong Unit Jendela Budaya mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Sebelas Maret (UNS).
Untuk memperkenalkan Indonesia mereka menerapkan soft diplomation, yakni melalui berbagai kegiatan seni dan budaya. Tujuannya selain membangun citra baik bangsa juga mendorong persahabatan antar negara-negara dunia.
"Soft diplomasi melalui kesenian dan budaya sangat penting saat ini untuk memberikan citra positif bangsa, sebab selama ini ini yang diperkenalkan adalah soal kekerasan, konflik antar etnik. Maka kami mendorong soft diplomasi melalui kesenian dan budaya agar terciptanya kerja sama-kerja sama Indonesia dengan negara lainnya," tutur Kepala Unit Jendela dan Budaya UMS Andik Purwasito pada Rabu (29/3) siang.
Dia mencontohkan, melalui soft diplomation berupa penampilan kesenian seperti pertunjukan wayang di India, tari dan musik di Jepang, dan pengenalan budaya di negara-negara lainnya telah membuat masyarakat di negara-negara tersebut terkesan dengan Indonesia.
Dia mengaku kegiatan yang kerap di laksanakan oleh mahasiswa-mahasiswa UNS itu membuat negara-negara lainnya ingin bekerja sama dengan UNS untuk menggelar pertunjukan dan kesenian lainnya di Indonesia.
"Mereka melihat diplomasi melalui kesenian, budaya juga dapat menyelesaikan konflik. Ini lebih hebat efeknya untuk menjalin kerja sama. Mengenalkan kuliner, peninggalan-peninggalan bersejarah yang tak kalah pentingnya," tuturnya.
Unit Jendela Budaya UNS pun bekerjasama dengan KRA group, sebuah kelompok yang memperkenalkan budaya satu negara kepada negara lainnya di ASEAN. Kata dia perwakilan-perwakilan mahasiswa UNS yang dikirim untuk ikut bergabung dengan KRA Group itu nantinya mempunyai tanggung jawab untuk lebih mengenalkan keunikan Indonesia kepada dunia internasional.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
