Jumat 24 Mar 2017 15:45 WIB

Jangan Abaikan Pendampingan pada Orang Tua Anak Korban Kejahatan Seksual

Rep: Christiyaningsih/ Red: Angga Indrawan
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pendampingan terhadap orang tua yang anaknya menjadi korban kejahatan seksual jangan sampai terabaikan. Orang tua yang anaknya menjadi korban kejahatan seksual pada umumnya mengalami krisis kepercayaan diri. Mereka merasa cemas akan kelangsungan masa depan anaknya.

Psikolog anak Universitas Brawijaya Ari Pratiwi mengungkapkan kepercayaan diri orang tua penting untuk menekan potensi penyimpangan seksual pada anak di kemudian hari. "Anak yang pernah menjadi korban kejahatan seksual berpotensi menjadi pelaku atau mengalami penyimpangan seksual," kata Ari pada Jumat (24/3) di Malang.

"Anak yang dikonseling paling hanya bertemu psikolog beberapa kali sedangkan orang tua akan membersamai anak sampai seterusnya," imbuhnya.

Orang tua, kata dia, harus teredukasi dengan baik bagaimana membesarkan anak yang pernah mengalami pengalaman pahit kejahatan seksual. Orang tua wajib mendampingi untuk mengembangkan potensi prestasi anak.

"Dengan fokus pada pengembangan kreativitas atau inteligensia paling tidak bisa menekan potensi anak menjadi pelaku kejahatan seksual atau mengalami penyimpangan seksual," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement