Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Bea Cukai Informasikan Program Penguatan Reformasi

Kamis 23 Mar 2017 15:13 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Kepala Subdirektorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Transformasi, Ambang Priyonggo (kiri).

Kepala Subdirektorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Transformasi, Ambang Priyonggo (kiri).

Foto: bea cukai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Subdirektorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Transformasi, Ambang Priyonggo berbicara mengenai Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai (PRKC), Rabu (22/3). “PRKC adalah sebuah program yang diinisiasi oleh Bea Cukai. Hal ini berangkat dari ekspektasi dan tuntutan masyarakat yang terus meningkat kepada kami. Ekspektasi tersebut berupa peningkatan peran dan fungsi Bea Cukai dalam melakukan pemberantasan perdagangan ilegal serta tuntutan terutama yang terkait dengan pemberantasan dan praktik pungli/korupsi,” kata Ambang.

Tuntutan ini dimaknai posistif oleh Bea Cukai sebagai bagian dari kepedulian dan perhatian masyarakat terhadap Bea Cukai. Ambang juga memaparkan PRKC yang telah digulirkan sejak akhir Desember 2016 ini secara spesifik bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap Bea Cukai, serta mewujudkan institusi yang kredibel dan akuntabel. Dalam reformasi kali ini, Bea Cukai mengusung empat tema besar, yaitu Penguatan Integritas, Budaya Organisasi dan Kelembagaan, Optimalisasi Penerimaan, Penguatan Fasilitasi, serta Efisiensi Pelayanan dan Efektivitas Pengawasan.

IKM di Blitar Sambut Hangat Kemudahan Impor Tujuan Ekspor

“Kemudian masing-masing tema tersebut dirinci ke dalam beberapa program terobosan atau yang lazim disebut dengan Inisiatif Strategis. Dari empat tema besaran program tersebut telah dirinci menjadi 19 inisiatif strategis yang ingin dicapai oleh Bea Cukai dan nantinya menjadi tolak ukur keberhasilan program reform ini,” ujarnya.

Menurut Ambang, reformasi kali ini berbeda dari reformasi-reformasi yang pernah dilakukan oleh Bea Cukai sebelumnya. Pada reformasi kali ini, Bea Cukai fokus pada area perubahan budaya organisasi, perubahan dalam wujud semangat dan sikap atau perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Kementerian Keuangan, serta peningkatan profesionalisme.

“Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mendukung Bea Cukai dalam mewujudkan perubahan ini. Bantulah kami, karena tanpa dukungan dari masyarakat mustahil Bea Cukai dapat bertahan hingga saat ini,” kata dia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler