Rabu 01 Mar 2017 22:21 WIB

Mudah dan Murahnya Kuliah di Uludag University Turki

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Budi Raharjo
Wakil rektor Universitas Uludag Eray Alper bersama timnya saat berkunjung ke Harian Republika
Foto: ROL/Fakhtar K Lubis
Wakil rektor Universitas Uludag Eray Alper bersama timnya saat berkunjung ke Harian Republika

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Turki merupakan salah satu negara tujuan favorit bagi mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan jenjang pendidikannya. Salah satu kampus negeri yang terkemuka di Turki adalah Uludag University.

Uludag University berlokasi di Bursa, kota yang marak akan industri, khususnya tekstil dan otomotif. Lembaga ini memiliki antara lain 14 fakultas, dua sekolah tinggi, 15 sekolah vokasi, dan empat institut.

Fakultas-fakultas itu meliputi Ilmu Kedokteran; Ekonomi dan Ilmu Administrasi; Teknik; Kedokteran Hewan; Pertanian; Ilmu Pendidikan; Teologi Islam; Seni dan Sains; Hukum; Seni Rupa; Arsitektur; Ilmu Olahraga; dan Administrasi Bisnis.

Dua sekolah tinggi milik Uludag University yakni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dan Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa-bahasa Asing. Empat institut Uludag University mencakup: Institut Sains Alam; Ilmu Kesehatan; Ilmu Sosial; dan Ilmu Pendidikan. Selain itu, ada 21 pusat riset terapan di kampus ini.

Uludag University terletak di kawasan yang didominasi hutan sejuk dan indah di Bursa. Luas kompleks Uludag University mencakup 1.700 hektare. Kampus ini memiliki puluhan gedung perkuliahan serta pelbagai bangunan penunjang, semisal perpustakaan, rumah sakit universitas, dan asrama mahasiswa yang berkapasitas 15 ribu orang.

Ada pula social-life center yang dilengkapi sarana edukatif dan rekreasi, seperti bioskop, gedung teater, arena bowling, restoran, serta pusat perbelanjaan. Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor Uludag University, Prof Dr Eray Alper, dalam kunjungannya ke kantor Harian Republika di Jakarta, belum lama ini.

Menurut Prof Alper, pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah mahasiswa non-Turki. Uludag University memiliki cukup banyak keunggulan dibandigkan universitas-universitas lainnya di Turki. Misalnya, dalam hal studi teologi Islam, Uludag University merupakan yang terbaik di negara itu.

Ada sekitar 70 ribu mahasiswa yang belajar di Uludag University. Sekira 37 ribu di antaranya merupakan mahasiswa tingkat sarjana, 4.800 mahasiswa pascasarjana, dan 1.200 mahasiswa studi doktoral.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.286 orang merupakan mahasiswa asal luar Turki. Mereka berasal dari 124 negara berbeda, termasuk Indonesia. Menurut Prof Alper, sampai saat ini ada 44 orang Indonesia yang sedang menempuh studi di Uludag University. Empat WNI di antaranya sedang meraih gelar doctor of philosophy (PhD) di sana.

“Sebagai wakil rektor, saya berharap jumlah ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Kampus kami merupakan salah satu yang terunggul di Turki, dengan para pengajar yang terkemuka di bidangnya,” kata Prof Eray Alper saat menyambangi kantor Republika di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, pada 23 Februari 2017 malam. Ia ditemani sejumlah staf ahli Uludag University.

Ada 2.423 staf pengajar di Uludag University. Mereka termasuk profesional di bidang masing-masing. Sebanyak 477 di antaranya merupakan profesor, 317 orang associate professors, 478 dosen, dan

55 orang spesialis.

Prof Alper menjelaskan, pemerintah Turki memang menyediakan beasiswa bagi mahasiswa luar negerinya yang berminat belajar di Turki. Informasi terkait itu bisa diakses pada www.turkiyeburslari.gov.tr.

Namun, kata dia, berkuliah di Uludag University tidak memerlukan biaya yang mahal. Malahan, biayanya cukup terjangkau bila dibandingkan dengan kampus-kampus dalam negeri Indonesia. “Kami yakin, mahasiswa Indonesia rasanya tak memerlukan beasiswa apa pun (untuk berkuliah di Uludag University).”

Tidak ada uang pangkal untuk mengawali studi di Uludag University, melainkan hanya SPP (tuition fees) yang cukup terjangkau. Misalnya, untuk Fakultas Kedokteran tahun akademik 2017-2018, dengan program harian kelas rutin (daytime program). Mahasiswa Uludag University hanya memerlukan dana 860 euro atau setara Rp 12 juta per tahun. Ini tentunya cukup terjangkau bagi kalangan Indonesia.

(Data lengkap uang kuliah di Uludag University dapat diakses pada http://kuliahditurki.com/wp-content/uploads/2017/01/biaya-kuliah-diturki.jpg.)

Pendaftaran pun cukup mudah dilakukan. WNI tidak usah pergi ke Turki karena tes bisa dilakukan di Jakarta. Hal ini merupakan hasil kerja sama antara Yayasan Pendidikan Indonesia-Turki dengan Uludag University.

Pada 2017, Uludag University membuka peluang bagi 1.500 mahasiswa non-Tukri. Para peminat tidak diminta beberapa persyaratan semisal wawancara, nilai TOEFL/IELTS, dan esai. Mereka hanya perlu lolos ujian masuk agar bisa mendapatkan kursi kuliah di Uludag University.

Berkuliah di Uludag University lebih banyak menggunakan bahasa Turki.

Terkait ini, Prof Alper menjelaskan, ada kursus bahasa Turki di Tomer milik Uludag University. Kursus ini berlangsung selama satu tahun akademik dan bisa diikuti oleh mahasiswa baru dari negara mana pun.

Di Jakarta, ujian masuk Uludag University akan diselenggarakan pada 30 April 2017. Sebelum tanggal tersebut, para peminat diharapkan melakukan pendaftaran secara daring dengan mengakses www.kuliahditurki.com.

Prof Alper menjelaskan, soal ujian masuk menggunakan bahasa Inggris. Perinciannya, ujian masuk terdiri atas 80 soal pilihan ganda, yang mengandung 10 soal terkait reading comprehension, 10 soal tentang kebudayaan dan sosial, 10 soal terkait geometri, 20 soal tentang matematika, dan 30 soal tentang analisis psikotes.

Contoh soal akan dikirim via surel kepada mereka yang telah mendaftar secara daring serta telah membayarkan uang pendaftaran. Biaya pendaftaran sebesar Rp 2,5 juta yang ditransfer kepada rekening Bank Syariah Mandiri (nomor rekening: 77888-91118) atas nama “Yayasan Pendidikan Indonesia Turki.”

Berikut ini jadwal pentingnya:

-          Pendaftaran Peserta Ujian Masuk pada 1 Februari – 31 Maret 2017

-          Ujian Masuk pada 30 April 2017

-          Pengumuman Hasil Ujian Masuk pada 15 Mei 2017

-          Pengajuan Penempatan Jurusan pada 22 Mei – 2 Juni 2017

-          Pengumuman Penempatan pada 30 Juni 2017

-          Pendafaran Ulang pada 3–14 Juli 2017

Berikut syarat bagi peserta ujian masuk Uludag University di Jakarta.

-          Warga Negara Indonesia

-          Beragama Islam

-          Merupakan pelajar tingkat akhir SMA/sederajat dengan tahun

kelulusan 2014-2017

Peserta yang lulus ujian masuk dan dinyatakan diterima di Uludag University diharap melakukan pembayaran sebesar Rp 25 juta, yang meliputi (1) pengurusan visa studi di Turki, (2) pengurusan asuransi perjalanan, (3) tiket pesawat Jakarta–Istanbul, (4) biaya akomodasi dan transportasi hingga sampai ke Kota Bursa, (5) biaya konsultasi.

Adapun biaya-biaya lainnya, semisal untuk pembuatan KTP Turki, kursus bahasa Turki, asuransi kesehatan, tempat tinggal, biaya kuliah, dan living cost menjadi tanggungan pribadi yang bersangkutan di Turki.

Kehidupan mahasiswa di Bursa, lanjut Prof Alper, nyaman dengan pelbagai fasilitas dan suasana Kota Bursa sendiri. Jarak antara Kota Bursa dan Istanbul hanya satu jam perjalanan dengan menggunakan mobil. Namun, tegas dia, biaya hidup di Bursa tidak semahal di Istanbul.

Apalagi, pihak Uludag University menyediakan fasilitas yang menghemat living cost mahasiswa. Misalnya, uang makan sehari-hari bagi mahasiswa Uludag University bisa hanya mencapai kurang dari 2 dolar AS. Menu pun tersedia lengkap, higienis, dan variatif di lingkungan kampus Uludag University. Demikian pula dengan living cost untuk domisili. Di sekitar kampus, ada perdesaan yang menyediakan kos dengan harga terjangkau.

Bursa merupakan sebuah kota di Tukri dengan fasilitas yang terlengkap dan modern. Untuk sarana rekreasi murah meriah, misalnya, di utara Bursa ada pantai Laut Marmara yang indah, sedangkan di selatan Bursa ada resor tempat bermain ski salju yang menyenangkan. “Bursa dekat dengan Istanbul namun biaya hidup di Bursa jauh lebih murah,” kata Prof Alper.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement