Parlemen Jadi Garda Terdepan Tekan Israel

Rabu , 22 Feb 2017, 20:48 WIB
Pemukiman Israel di Tepi Barat
Foto: ap
Pemukiman Israel di Tepi Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto, menyatakan parlemen dapat menjadi garda terdepan dalam menerapkan aksi nyata memberikan tekanan lebih besar kepada penjajah Israel untuk memperhatikan dan melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2334. Pernyataan itu disampaikan saat pidato pada Konferensi Internasional ke-6 untuk Mendukung Perjuangan Rakyat Palestina yang berlangsung di Teheran, Iran, Rabu.

Resolusi 2334 yang disetujui pada 23 Desember 2016 itu mendesak diakhiri permukiman Israel ilegal yang dibangun di atas tanah yang telah diperjuangkan oleh rakyat Palestina pada Perang Enam Hari tahun 1967. Agus menekankan bahwa pembangunan permukiman ilegal tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional.

''Karenanya, salah satu isu yang diangkat pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jakarta pada Maret 2016 adalah meningkatkan tekanan atas Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman Israel ilegal di atas tanah milik rakyat Palestina,'' kata Agus.

Dia menambahkan bahwa Indonesia selalu mengikuti perkembangan konflik di Timur Tengah, terutama penjajahan Israel atas Palestina.

"Kami sepenuhnya mendukung dan memuji langkah bersejarah dalam menjadikan Palestina negara pengamat non-anggota PBB pada November 2012 berdasarkan Resolusi Majelis Umum PBB Nomor: 67/19, dengan Indonesia menjadi pendukung resolusi itu,'' katanya. ''Kami melihat bahwa tindakan sepihak telah efektif dalam menciptakan tekanan serius terhadap Israel.''

Dalam pidatonya, Agus menyerukan seluruh anggota parlemen yang hadir dalam konferensi tersebut untuk mengambil peran yang lebih besar dalam mendukung upaya Palestina memperoleh kemerdekaan sebagai negara yang berdaulat. Atas dasar undang-undang Iran tentang dukungan bagi rakyat Palestina, parlemen negara tersebut telah menyelenggarakan konferensi internasional dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina selama lima kali.

Konferensi pertama dilaksanakan pada 19-22 Oktober 1991, disusul dengan konferensi ke-2 pada 24-25 April 2001, ke-3 pada 14-15 April 2005, ke-4 pada 4-5 Maret 2009, dan ke-5 pada 1-2 Oktober 2011, sedangkan konferensi ke-6 berlangsung pada 21-22 Maret 2017. Parlemen Iran menyelenggarakan semua konferensi tersebut di Teheran yang dihadiri oleh anggota parlemen, tokoh-tokoh politik, budayawan dan ahli di bidang ilmu pengetahuan dari berbagai negara di dunia.

Sumber : Antara