Sabtu 18 Feb 2017 11:27 WIB

Kemenpar Rilis Jumlah Wisman 2016 Mencapai 12,023 Juta

Wisatawan mancanegara turun dari kapal kapal pesiar MS Volendam yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Rabu (28/12).
Foto:

"Teknologi MPD ini sudah tidak lagi menggunakan metode survey, tetapi sudah sama dengan sensus, semua orang yang keluar masuk melewati batas wilayah itu, langsung ter-record oleh mesin," jelas I Gde Pitana.

Dia tidak lagi mempersoalkan BPS yang tidak memasukkan data 504 ribu itu. Dia menghormati apa yang sudah diputuskan oleh lembaga statistik itu. Sebab, prinsip yang dipegang Kemenpar adalah service excellent kepada customers, yang terdiri dari pelaku bisnis pariwisata, publik, dan calon investor yang berencana menanamkan modal di sektor yang sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai core economy dan prioritas pembangunan nasional.

“Kami harus jujur, objektif, dan bisa dipertanggung jawabkan, dalam melansir angka-angka itu. Di era digital dan teknologi ini, kami tidak mungkin menafikan catatan yang based on technology. Big Data MPD itu sudah kami uji coba di Kepri, dan hasilnya mempunyai tingkat akurasi yang sangat tinggi, sesuai dengan catatan Imigrasi. Big Data MPD itu menghitung dengan otomatis, dengan mesin, selama 24 jam/hari, 7 hari/minggu dan 52 minggu/tahun. Bukan hanya jumlah wisman yang ter-record, tetapi juga profile customers atau wisman kita, seperti length of stay, frequency of visit, dan asal originasinya,” jelas Pitana.

Sebenarnya, data yang tidak dimasukkan 4,2 persen itu belum seluruhnya dimasukkan. Masih ada lagi yang belum dicatat, seperti mereka yang tidak menggunakan telepon seluler, mereka yang mematikan seluler, atau mereka yang mengganti dengan SIM Card lokal.

Pertama, hasil teknologi MPD itu sebenarnya sudah diakui BPS dan FMS dalam penghitungan bulan Oktober, November, Desember 2016. Hanya saja, bulan Januari-September 2016, selama sembilan bulan, belum direkomendasi FMS.

“Teknologi MPD itu jauh lebih akurat, mudah, murah, cepat, berkualitas dan bukan hanya survey dengan teknik sampling. Tetapi, sensus via digital yang meminimalisir campur tangan dan pengaruh manusia," kata I Gde Pitana.

Kedua, kalaupun mengabaikan ekstrapolasi 504 ribu wisman di perbatasan non TPI itu, angka capaian 2016 sebesar 11,519 juta itu pun sudah naik 11,07 persen dari periode yang sama di 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement