Senin 13 Feb 2017 16:11 WIB

MAN PK Lahirkan Cendekiawan Muslim

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
 Siswa Madrasah Aliyah Negeri (Ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supri
Siswa Madrasah Aliyah Negeri (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tak bisa dipungkiri keberadaan Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MAN PK) turut melahirkan Muslim cendekiawan yang banyak berkontribusi dalam kehidupan bangsa. Karena itu, setelah sempat terhenti selama 10 tahun, Kementerian Agama mengaktifkan kembali MAN PK.

Direktur Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama M Nur Kholis Setiawan mengatakan, latar belakang diaktifkan kembali MAN PK adalah karena alumni MAN PK turut membentuk intelektual Muslim yang berkuntribusi bagi bangsa. "Mereka dibekali kajian Islam komprehensif dengan pendalaman kajian Islam melalui kurikulum keasramaan," katanya, Senin (13/2).

Hal lainnya adalah diversifikasi madrasah selain madrasah akademik dan madrasah vokasi. Payung hukum untuk MAN PK juga sudah ada.

Ke tiga, ada kaderisasi ulama jalur nasional. Anak-anak yang masuk MAN PK diseleksi secara nasional. Para siswa MAN PK berasal adalah anak-anak yang punya kemampuan dari berbagai madrasah.

"Ada pula pertimbangan strategis dimana pendidikan agama yang komprehensif harus dimulai dari pendidikan menengah," ujar Nur Kholis.

Di UIN, kini peminat jurusan umum lebih besar dibanding peminat jurusan agama. Di sisi lain, jurusan agama tetap harus juga punya kekhasan.

MAN PK juga berbeda dari MAN vokasi. Tidak semua lulusan MAN melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Agar tak menambah jumlah pengangguran, ada antisipasi dengan membekali anak-anak MAN vokasi dengan keterampilan menggunakan teknologi tepat guna.

Karena MAN Vokasi pun tidak sendiri, tapi terkait industri. Sehingga mereka yang lulus dari MA Vokasi, tapi tak melanjutkan ke perguruan tinggi bisa terserap ke dunia kerja. "Ini semua merupakan bagian bentuk kebijakan afirmatif kepada madrasah," kata Nur Kholis.

Setelah 10 tahun terhenti, Nur Kholis mengakui, memang baru pada 2017 ini MAN PK diaktifkan kembali. Nur Kholis melihat ada banyak faktor yang menyebabkan MAN PK sempat terhenti. "Tapi biarlah itu jadi masa lalu yang tidak perlu dipersoalkan. Fokus saat ini adalah pada aktifnya kembali MAN PK,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement