REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Wakil Indonesia satu-satunya sektor ganda putra di Olimpiade 2016, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tidak lolos dari fase grup. Dengan demikian, Hendra/Ahsan tidak lolos ke babak perempat final dan menjadi sejarah terburuk ganda putra Indonesia di Olimpiade.
Dalam pertandingan ketiga fase grup, Hendra/Ahsan dikalahkan pasangan asal Cina, Hong Wei/Chai Biao dengan 15-21 dan 17-21. Kekalahan ini merupakan yang kedua kalinya setelah pada pertandingan kedua, Hendra/Ahsan dikalahkan pertama kalinya oleh pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa.
Pada grup ini, maka meloloskan Endo/Hayakawa sebagai juara grup dan Hong/Chai sebagai runner up. Sedangkan Hendra/Ahsan berada di posisi ketiga dengan satu kali kemenangan melawan pasangan India, Manu Attri/Summeth Reddy.
Dengan tidak lolosnya Hendra/Ahsan ke babak perempat final, menjadi sejarah terburuk rekam jejak ganda putra Indonesia di Olimpiade. Apalagi ganda putra merupakan sektor yang paling banyak memberikan medali emas bagi Indonesia di ajang Olimpiade.
Pasangan Eddy Hartono/Rudy Gunawan memang gagal meraih medali emas dan hanya meraih medali perak di Olimpiade 1992. Emas di ganda putra diraih pasangan Korea Selatan, Kim Moon So/Park Joo Bong.
Kemudian Ricky Subagja/Rexy Mainaky meraih medali emas di Olimpiade 1996 dan dilanjutkan Tony Gunawan/Chandra Wijaya di Olimpiade 2000. Pada Olimpiade 2004, medali emas diraih pasangan Korsel, Kim Doong Moon/Ha Taek Kwon. Sedangkan pasangan Eng Hian/Flandy Limpele meraih medali perunggu.
Indonesia kembali meraih medali emas di Olimpiade 2008 melalui pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan. Namun prestasi ganda putra Indonesia menurun di Olimpiade 2012 dengan Mohammad Ahsan/Bona Septano yang terhenti langkahnya di babak perempat final.
Namun kini di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, pasangan Hendra/Ahsan malah tidak lolos fase grup untuk melaju ke babak perempat final.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
