Ahad 18 Jun 2017 08:34 WIB

Impian Tuan Rumah Bersandar Pada Juara Olimpiade

Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengembalikan kok kearah pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Yen Wei Peck, dalam laga semifinal BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Sabtu (17/6). Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melaju ke babak final setelah menang dengan skor 21-13,21-14.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengembalikan kok kearah pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Yen Wei Peck, dalam laga semifinal BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Sabtu (17/6). Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melaju ke babak final setelah menang dengan skor 21-13,21-14.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tuan rumah kejuaraan bulu tangkis BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 membuka peluang impian satu gelar juara setelah satu-satunya wakil pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir lolos putaran final. Laga puncak akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Ahad (18/6). 

Ganda campuran peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 ini ke putaran final setelah mengalahkan pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Yen Wei Peck pada laga semi final 21-13, 21-14. Owi/Butet, pasangan Tontowi/Liliyana, akan melawan ganda unggulan pertama asal China Zheng Si Wei/Chen Qingchen pada pertandingan final.

Kedua pasangan itu hanya punya satu kali catatan pertemuan pada kejuaraan China Terbuka 2014. Dalam kejuaraan itu, Owi/Butet kalah dari Zheng/Chen dalam dua game langsung 21-18, 21-15.

"Kami sadar lawan besok tidak mudah karena mereka peringkat pertama dunia yang punya semangat tinggi, kekuatan pukulan, dan kecepatan pergerakan," kata Butet.

Chen Qingchen adalah pemain kunci ganda Negeri Panda itu menyusul peringkat pertama dunia yang diraihnya bersama Zheng Si Wei pada sektor ganda dan peringkat keempat bersama Jia Yifan pada sektor ganda putri.

Sepanjang berpasangan dengan Zheng, Chen punya rekor 106 kali menang dari 123 pertandingan. Pasangan itu hanya mencetak 17 kali kekalahan. Sedangkan pada sektor ganda putri, Chen/Jia meraih 113 kemenangan dari 138 pertandingan internasionalnya.

"Saya terus belajar untuk menjaga fokus permainan dan tidak lengah. Saya berusaha untuk terus mencetak poin pada pertandingan tadi," kata Owi tentang janjinya pada permainan final turnamen tingkat super series premier itu.

Butet berjanji bermain maksimal dan tanpa beban pada laga final ketiganya dalam kejuaraan Indonesia Terbuka bersama Owi. "Kami butuh dukungan terus dari para penonton," kata Butet.

Harapan tuan rumah yang hanya bertumpu pada juara Olimpiade Rio itu menyusul kekalahan dua wakil lain pada pertandingan putaran semifinal. Mereka adalah ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Anggita Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani.

Fajar/Rian kalah dari pasangan unggulan dua asal Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen 17-21, 21-18, 12-21. Sedangkan Anggi/Ketut kalah dari pasangan unggulan lima asal China Chen Qingchen/Jia Yifan 12-21, 17-21.

Final Indonesia Terbuka 2017 juga berpeluang mencatatkan sejarah baru turnamen berusia 35 tahun itu. Wakil India Srikanth Kidambi akan menjadi wakil India pertama pada sektor tunggal putra yang meraih gelar juara Indonesia Terbuka kalau sukses melibas atlet Jepang Kazumasa Sakai.

Pada nomor tunggal putri, sejarah baru akan muncul jika wakil Jepang Sayaka Sato menang atas atlet Korea Selatan Sung Ji-Hyun. Peluang catatan sejarah pada ganda putra terjadi manakala pasangan Denmark Mathias Boe/Casten Mogensen berhasil menundukkan ganda China Li Junhui/Liu Yuchen.

 

Sementara, Chen Qingchen akan main dalam dua pertandingan final Indonesia Terbuka 2017 yaitu pada nomor ganda putri bersama Jia Yifan menghadapi wakil Korea Selatan Chang Ye Na/Lee So Hee serta pada nomor ganda campuran bersama Zheng Siwei melawan Owi/Butet.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement