REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sayaka Sato kalahkan Jindapol Nitchaon dengan skor 13-21, 21-18 dan 14-21 pada semifinal Indonesia Terbuka 2017. Kemenangan ini membuat Sato bisa mengulangi keberhasilannya masuk final di Indonesia Terbuka pada 2010.
Pada gim pertama, Sato cukup kesulitan melawan Jindapol yang memiliki refleks cukup cepat. Pada gim kedua serangan Jindapol juga sangat baik walaupun akhirnya Sato unggul lebih dulu. "Ini pertandingan yang sangat panjang dalam gim kedua saya juga sempat terserang walaupun berakhir dengan baik," kata Sato usai pertandingan, Sabtu (17/6).
Sejak awal, kata Sato, targetnya di Indonesia Terbuka memang hanya sampai empat besar. Tapi karena sudah masuk ke final ia tidak mau mengulangi kekalahan tujuh tahun yang lalu dari Saina Nehwal dan hanya bisa meraih runner up. Sato mengatakan untuk kali ini ia berusaha lebih baik lagi.
Pada gim ketiga Jindapol mengalami cedera paha. Ia kram dan pertandingan berhenti beberapa saat. Sato mengatakan sebelum Jindapol terluka ia tidak berpikir bisa memenangkan pertandingan ini. "Jadi Jindapol pada awalnya sangat bagus sementara saya permainannya kurang bagus waktu awal. Sebelum Jindapol terluka sebenarnya saya merasa tidak akan bisa menang tapi ketika itu (Jindanpol cedera) saya bisa," kata Sato.
Sato mengatakan ia akan mempersiapkan diri sebelum final besok. Ia akan menonton video-video dan mempelajari pertandingan lawan yang akan ia hadapi di final. Pada final besok Sato akan menghadapi Beiwan Zhang atau Sung Ji Hyun. "Jadi karena lawannya belum ditentukan masih dalam pertandingan jadi mungkin setelah pertandingannya selesai saya akan melihat video-videonya dan mempelajarinya tentang itu," katanya.
Selain itu Sato menambahkan ia juga akan memikirkan masalah lapangan yang berangin. Ia akan mencari cara bagaimana angin tersebut akan menguntungkan dirinya. "Untuk masalah lapangan juga ada pengaruh dari angin jadi mungkin saya akan memikirkan cara bagaimana caranya untuk angin itu menguntungkan saya," katanya.