Kamis 29 Sep 2016 12:23 WIB

KONI: DKI tidak Kalah, tapi Dipaksa Kalah oleh Sistem

  Kontingen DKI Jakarta mengikuti defile pembukaan PON XIX di Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (17/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kontingen DKI Jakarta mengikuti defile pembukaan PON XIX di Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (17/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua KONI DKI Jakarta, Raja Sapta Ervian menegaskan jika kontingen asal Ibu Kota ini tetap bisa kembali ke Jakarta dengan kepala tegak meski tidak mampu mempertahankan predikat juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON).

Pada PON XIX Jawa Barat, kontingen DKI Jakarta harus puas diposisi tiga dengan raihan 132 emas, 125 perak dan 120 perunggu. Adapun pemuncak klasemen adalah kontingen tuan rumah dengan raihan 217 emas, 156 perak dan 156 perunggu.

"Kita kembali ke Jakarta dengan kepala tegak. DKI Jakarta tidak kalah, namun dipaksa kalah oleh sistem," kata pria yang akrab dipanggil Eyi.

Terkait dengan hasil di PON 2016, Eyi menegaskan jika hal tersebut tidak cukup karena kontingen DKI Jakarta seharusnya mampu mendapatkan jauh lebih banyak. Namun, dalam perjalanannya mendapatkan perlakukan yang bertentangan dengan nilai-nilai sportivitas.

Meski demikian, pihaknya tetap sangat mengapresiasi perjuangan semua atlet yang tim pendukungnya. Medali yang diraih merupakan buah kerja keras serta perjuangan hebat ditengah banyaknya ragam intimidasi.

"Mereka telah bekerja keras, pantang mundur, meskipun mendapatkan intimidasi. Tugas kita adalah bekerja dan berjuang keras. Kita tidak memiliki hak menentukan hasil," kata mantan Ketua Forki DKI Jakarta itu.

Selama turun di PON 2016, kontingen DKI Jakarta ada beberapa atlet yang mendapatkan masalah yang salah satunya dicabang renang indah. Adela yang merupakan andalan tim asal Ibu Kota ini batal turun karena terkendala masalah usia meski sebelumnya diperbolehkan.

Eyi menegaskan, meski banyak kendala di lapangan, kontingen DKI Jakarta tetap bertanding dengan "fair" dan sportif. Untuk itu, usai PON ini pihaknya akan segera melakukan evaluasi menyeluruh atas berbagai peristiwa dan pencapaian prestasi.

Sesuai dengan jadwal, sebagian besar kontingen DKI Jakarta dan ofisial akan kembali ke Ibu Kota dengan membawa bangga atas prestasi yang diraih, meski predikat juara umum PON terlepas karena target awalnya lebih tinggi yaitu untuk prestasi SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement