REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Jawa Barat (Jabar) tak bisa menjaga perwakilan atletnya pada nomor tunggal putra PON XIX. Pada laga semifinal di GOR Bima, Kota Cirebon, Jabar, Selasa (27/9), duta Pasukan Pasundan satu-satunya yang tersisa di nomor tunggal Anthony Sinisuka Ginting tak mampu melewati adangan lawannya Jonatan Christie.
Pada awal gim pertama, Anthony mampu mengontrol permainan dan sempat unggul 11-7. Bahkan Anthony terus menambah poin dan unggul 14-11 atas rekannya selama penghuni Pelatnas Cipayung ini. Namun, Jonatan yang mulai nyaman bisa membalikkan keunggulan 14-15. Unggulan pertama asal DKI Jakarta itu pun terus melaju dan menutup gim pertama dengan 19-21.
Pada gim kedua, Anthony tak bisa menemukan ritmenya dan harus menyerah 18-21. Kekalahannya pun membuat tuan rumah tak punya wakil pada partai final di nomor tunggal putra.
Sementara untuk Jonatan, keberhasilannya mencapai final jadi catatan apik tersendiri baginya setelah tampil buruk dalam partai-partai beregu bersama DKI Jakarta sebelumnya.
"Tadi Anthony awal-awal lebih tenang, tapi seiring jalannya pertandingan saya yang pegang kendali," kata dia usai berlaga.
Jonatan tak menampik, Anthony yang memang sedang tidak fit menunjukkan permainan yang tak biasa. Jonatan mengaku mengetahui, lawannya tersebut sedang dilanda sakit batuk.
"Biasanya dia punya smash itu tajam dan kencang, tapi fisiknya sedang lelah karena sakit batuk. Sata ambil kesempatan dan bisa mengatasi Anthony," kata dia.
Pada partai final nanti, tunggal putra peringkat ke-20 dunia ini berjanji akan tampil lebih meledak. "Ada beban juga jadi unggulan pertama. Tapi nanti saya harus berikan semuanya di lapangan karena nanti final dan kesempatan dapat emas," kata dia.
Jonatan masih menunggu hasil laga semifinal lainnya antara Ihsan Maulana Mustofa, Jawa Tengah, melawan atlet Jawa Timur, Wisnu Yuli Prasetyo, yang baru akan bertanding malam ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
