Jumat 17 Nov 2017 09:22 WIB

Lorenzo Belum Puas dengan Motor Baru Ducati

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Endro Yuwanto
Dua pembalap Ducati, Jorge Lorenzo (kiri) dan Andrea Dovizioso (kanan).
Foto: EPA/Giorgio Benvenuti
Dua pembalap Ducati, Jorge Lorenzo (kiri) dan Andrea Dovizioso (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, VALENCIA -- Pembalap Ducati Corse Jorge Lorenzo mengaku belum puas dengan tes dua hari di Valencia, Spanyol. Pembalap Spanyol itu mengatakan desmosedici tidak berkembang secepat Honda sehingga ia baru akan menarik kesimpulan setelah tes di Sepang, Malaysia.

"Hari ini kami menguji materi baru, melaporkan beberapa kemajuan. Masih banyak pekerjaan rumah untuk membuat motor ini lebih kompetitif. Saya pikir kami belum melihat hasilnya sebelum tes di Sepang," kata Lorenzo, dilansir dari GPOne, Jumat (17/11).

The Majorcan menyebut Honda selangkah di depan melihat performa Marc Marquez dengan mesin 2018. Lorenzo mengungkapkan satu pengaturan penting desmosedici masih belum pas, namun menolak menjelaskan bagian itu.

"Bagian ini permintaan saya pribadi. Tujuannya supaya mesin motor lebih halus, sebab yang sekarang masih terlalu agresif. Sesi tes ini sangat penting sebab saya sudah paham di mana saya harus fokus memperbaiki performa saya. Kami mulai lagi di tes berikutnya," kata Lorenzo.

Rekan setim Lorenzo, Andrea Dovizioso menyelesaikan 22 lap dalam tes hari kedua di Valencia. Ia menguji dua ban belakang Michelin.

Dovi berencana setelah ini pulang sejenak ke Italia untuk beristirahat, kemudian bersiap tes di Jerez pekan depan. The Reds kembali menguji desmosedici mesin 2018 dengan sejumlah komponen baru. "Saya puas dengan tes kemarin. Kekurangannya masih sama, wheelie dan pengereman. Itu adalah prioritas kami," ujarnya.

Runner-up MotoGp 2017 ini juga mengomentari fairing baru Yamaha. Fairing adalah solusi pabrikan setelah penyelenggara melarang penggunaan sayap (winglet) pada motor pembalap. "Mereka mengatakan sayap dilarang untuk alasan keamanan, namun solusi saat ini-penggunaan fairing- justru lebih berbahaya. Faktanya pelarangan sayap bertujuan membatasi Ducati yang telah bekerja keras mengembangkan teknologi ini. Sisanya adalah omong kosong," kata Dovi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement