REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Direktur Federasi Otomotif Internasional (FIA) Jean Todt mengultimatum Sebastian Vettel agar tidak melakukan kesalahanya yang sama seperti yang ia lakukan di GP Azerbaijan saat pembalap Ferrari itu dengan sengaja menabarak Lewis Hamilton. Jik Vettel mengulangi hal itu, Todt mengancam akan menjatuhkan sanksi berat.
Pada awal pekan lalu, Vettel bertandangan ke kantor FIA di Paris. Dalam pertemuan itu Vettel mendiskusikan insiden yang ia alami dengan Lewis Hamilton di Baku. Vettel menerangkan, ia marah karena Hamilton mengerem mendadak dengan sengaja sebelum masa safety car. "Yang memutuskan ia harus ke Pengadilan Internasional itu direktur FIA," katanya, seperti dilansir dari Autosport, Ahad (9/7).
Dalam pertemuannya dengan FIA, Vettel meminta maaf dengan apa yang telah terjadi. Ia juga berjanji untuk mengedukasi pembalap muda dan sepakat dengan Todt bahwa tidak akan ada lagi kejadian yang serupa.
"Setelah Mesiko, di mana pelanggaran yang dilakukan sangat berbeda, dan yang saya maksud kita melihat Sebastian, seorang pembalap yang hebat, terkadang tidak bisa mengendalikan dirinya sebagaimana yang seharusnya. Dan saya terbiasa dengan pembalap dan mereka dalam situasi bertensi tinggi," kata Todt.
Todt mengatakan, hal ini harus diinterpretasikan dengan sangat baik. Yang berarti, lanjut Todt, tidak harus menyatakan apa yang dilakukan Vettel sesuatu yang benar. Tapi berusaha memahami apa yang Vettel lakukan. "Sangat mudah membuat keputusan di balik meja atau menghakimi dibalik mejea. Anda harus menerima manusia sebagai mahluk hidup memiliki banyak emosi," katanya.
Todt menegaskan, Vettel sudah mendapatkan peringatan keras. Dan ia menjamin jika Vettel melakukan tindak yang sama di masa mendatang ia akan mendapatkan konsekuensinya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
