Kamis 09 Aug 2012 19:19 WIB

Taekwondoin Pertama Dunia Sumbang Emas untuk Spanyol

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Karta Raharja Ucu
Taekwondoin nomor satu dunia, Joel Gonzalez Bonilla menyumbang medali emas Olimpiade London 2012 untuk negaranya, Spanyol.
Taekwondoin nomor satu dunia, Joel Gonzalez Bonilla menyumbang medali emas Olimpiade London 2012 untuk negaranya, Spanyol.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Spanyol berhasil menambah pundi-pundi medali emas di ajang Olimpiade London 2012, setelah atlet taekwondo Joel Gonzalez Bonilla keluar sebagai juara kelas 58 kilogram (kg) putra.

Taekwondoin nomor satu dunia tersebut sukses meraih medali emas setelah menjinakkan atlet Korea Selatan (Korsel), Lee Dae-hoon di partai final dengan kemenangan skor mencolok, 17-8.

Kemenangan itu disebut karena Bonilla menerapkan strategi jitu. Selain itu, ia memiliki kematangan teknik dan mental juara untuk meredam agresivitas Lee. Taekwondoin Korsel itu tidak mampu mengatur serangan dan tampak membabi buta melakukan tendangan. Namun, Bonilla dengan mudah dan tenang memblok setiap tendangan itu.

Setelah tenaga Lee terkuras, giliran penyandang dua kali juara dunia itu balik melancarkan serangan. Karena tidak didukung pertahanan baik, Lee tidak cukup mampu untuk membendung serangan. Kekuatan Bonilla dengan mudah masuk ke lawan hingga membuat wasit mengangkat tangan sebagai tanda Bonilla menjadi juara.

Prestasi itu menjadi sejarah bagi negeri Matador. Pasalnya, medali emas yang diraih Bonilla adalah emas pertama Spanyol dari cabang taekwondo.

Taekwondoin berusia 22 tahun tersebut mengatakan, kemenangannya di kelas 58 kg tidak diraih dengan mudah. Apalagi sejak awal bertanding, ia cukup kerepotan menghadapi atlet berbagai negara yang memiliki kemampuan luar biasa.

“Saya telah melewati cukup banyak kerja keras untuk meraih medali emas,” ujar juara Eropa tersebut kepada London2012.com, Kamis (9/8).

“Banyak dukungan, tetapi juga banyak pengorbanan, namun pada akhirnya itu semua terbayar.”

Bonilla memberi tips supaya atlet lain bisa mengikuti jejaknya meraih banyak gelar di usia muda. Caranya fokus ke pertandingan guna meraih hasil terbaik, bukan sibuk memikirkan bagaimana caranya menjadi juara.

“Kami (spanyol) tidak pernah mengurus bagaimana caranya bisa mendapatkan medali emas di cabang taekwondo hingga sekarang. Jadi, saya sangat gembira dan ini merupakan capaian yang besar bisa menjadi seorang pemenang,” kata Bonilla.

Meski sudah meraih segalanya, Bonilla tidak berpuas diri. Ia masih ingin mengukir prestasi lain di sepanjang kariernya. “Saya harap saya mendapatkan sesuatu yang lebih di masa depan,” ujar dia.

Sedangkan, takwondoin Rusia Alexey Denisenko sukses mengamankan perunggu setelah mengalahkan atlet Australia, Safwan Khalil dengan skor 3-1. Denisenko menjadi atlet termuda di cabang taekwondo selama perhelatan olimpiade. Ia baru berusia 18 tahun 344 hari saat merebut medali.

Adapun medali perunggu lainnya direbut Oscar Munoz Oviedo dari Kolombia yang mengalahkan taekwondoin Thailand, Pen-Ek Karaket, 6-4. Sementara itu, taekwondoin putri Cina Wu Jingyu berhasil merebut medali emas kelas layang 49 kg. Di final ia mengalahkan Brigitte Yague Enrique dari Spanyol.

Juara bertahan olimpiade di kelasnya tersebut mampu dengan mudah mengalahkan lawannya dengan gerakan tendangan menyamping ke arah dada dan kepala. Wu mengakhiri laga dengan skor 8-1 atas Enrique. Atlet Thailand Chanatip Sonkham dan Lucija Zaninovic dari Kroasia berhak meraih medali perunggu setelah melakukan pertandingan ulang.

sumber : london2012.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement