Senin 13 Aug 2012 23:41 WIB

Indonesia Perlu Tentukan Skala Prioritaskan Pembinaan Atlet

 Chef De Mission (CDM) kontingen Indonesia untuk Olimpiade London Erick Thohir, sambut kedatangan Tim angkat besi Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade London 2012.
Chef De Mission (CDM) kontingen Indonesia untuk Olimpiade London Erick Thohir, sambut kedatangan Tim angkat besi Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade London 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat olahraga, Ian Situmorang berpendapat sudah saatnya Indonesia membelakukan sistem skala prioritas dalam pembinaan atlet. Sistem tersebut agar mendapatkan hasil maksimal saat Indonesia mengikuti ajang Internasional.

"Misalnya untuk Olimpiade kita fokus pada lima cabang. Asian Games 10 cabang dan SEA Games baru tak terbatas," kata Ian Situmorang di sela-sela media gathering wartawan dengan Humas Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Tangerang, Senin (13/8).

Menurutnya, dengan skala prioritas maka bisa dipastikan persiapan akan lebih maksimal. Konsentrasi dalam pembinaan juga akan lebih mudah termasuk dalam menentukan dukungan pendanaan baik dari pemerintah maupun sponsor.

Melihat hasil Olimpiade London, kata dia, cabang bulu tangkis kurang lagi bersinar meski sejak Olimpiade 1992, Indonesia selalu mendapatkan medali emas. Hanya saja tradisi emas itu terputus di London.

Pada Olimpiade London, selain gagal mempertahankan tradisi emas, atlet bulu tangkis Indonesia juga gagal mendapatkan medali lainnya baik perak maupun perunggu.

"Bulu tangkis selain gagal mempertahankan tradisi juga tercoreng adanya kartu hitam. Kondisi ini jelas merugikan dan terancam tidak dipertandingkan lagi di Olimpiade berikutnya," kata Pempred Tabloid Bola itu.

Ian berpendapat, saat ini ada beberapa cabang yang layak untuk dikembangkan. Apalagi dari segi prestasi terus menunjukkan peningkatkan yang cukup signifikan. Salah satu cabang yang layak menjadi unggulan bagi Indonesia adalah angkat besi.

Cabang olahraga ini bahkan mampu menjadi penghapus lara tim Indonesia setelah mampu merebut satu medali perak melalui Triyatno dan perunggu melalui Eko Yuli. "Angkat besi memang layak masuk dalam skala prioritas. Selain itu kita harus secepatnya menyiapkan atlet-atlet dari cabang olahraga yang lain," katanya mengakhiri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement