Ahad 12 Aug 2012 01:08 WIB

'Tidak Ada Keajaiban untuk Jadi Atlet Sukses'

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Karta Raharja Ucu
Logo Olimpiade London 2012
Logo Olimpiade London 2012

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat olahraga, Fritz Elliker Simanjuntak prihatin dengan merosotnya prestasi Indonesia di ajang Olimpiade London 2012. Salah satu faktor melempemnya Indonesia di London kurangnya sistem pembinaan yang jelas.

Untuk menjadi seorang atlet yang berprestasi, kata dia, diperlukan sistem pembinaan yang jelas. Menurutnya, mustahil seorang atlet bisa berprestasi tanpa melewati pembinaan dan pelatihan yang memadai.

"Atlet sukses dapat medali itu tentu ada ceritanya," kata Fritz dalam diskusi panel olahraga menyikapi hasil Olimpiade London 2012 bertajuk 'Menyusun strategi pembinaan olahraga jangka panjang Indonesia' di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Jakarta, Jumat (10/8) malam.

Fritz mengatakan, untuk menjadi atlet sukses diperlukan kerja keras. "Latihan itu harus sepuluh ribu jam dengan hitungan tiga jam per hari dalam waktu sepuluh tahun. Jadi tidak ada keajaiban," sebut Fritz.

Ia menyebut, program latihan seperti itu telah membawa Tiger Woods, Maria Sharapova, dan Michael Phelps, meraih kesuksesannya. Pembinaan yang tidak konsisten memang menjadi salah satu penyebab merosotnya prestasi olahraga Indonesia di Olimpiade London 2012, yang hanya mendapat satu perak dan satu perunggu di cabang angkat besi. Sementara cabang bulutangkis yang selama ini menjadi andalan, Indonesia gagal total tanpa mendulang satu medali pun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement