Sabtu 11 Aug 2012 08:00 WIB

Siapa yang Meraih Emas Sepakbola?

Rep: irfan fitrat/ Red: M Irwan Ariefyanto
Brazil vs Mexico
Foto: peternews.com
Brazil vs Mexico

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON - Sejarah akan tercipta di Stadion Wembley, London, Sabtu (11/8) malam, saat Meksiko menantang Brasil pada final sepak bola putra Olimpiade XXX 2012 London. Siapa pun pemenangnya akan menjadi juara baru karena Brasil dan Meksiko sama-sama belum pernah merasakan manisnya emas Olimpiade dari cabang sepak bola putra.

Bagi Brasil, Olimpiade London ini menjadi kesempatan ketiga untuk membawa pulang emas. Pada dua momen sebelumnya, Olimpiade XXIII 1984 Los Angeles dan Olimpiade XXIV 1988 Seoul, tim Samba harus puas hanya mendapatkan perak. Kini, Neymar dkk bertekad tak mengulangi kegagalan para pendahulunya.

“Ada waktu 90 menit untuk masuk dalam sejarah sepak bola Brasil,” ujar Neymar, seperti dilansir Globo Esporte, Jumat (10/8).

Sebaliknya, skuat Meksiko juga ingin dikenang sebagai generasi emas dengan meraih emas pada kesempatan pertama tampil pada final Olimpiade. Gelandang Meksiko Jorge Enriquez mengatakan, timnya siap. “Kami sangat bersemangat karena ini adalah langkah awal bagi kami. Ini adalah laga yang menjadi mimpi kami semua,” ujarnya dalam laman resmi tim, Kamis (10/8).

Enriquez mengatakan, Meksiko sangat percaya diri menatap laga final di Wembley. Performa dan hasil menawan El Tricolor sejak awal menuju partai puncak menjadi alasan Enriquez. Meksiko hanya sempat tertahan oleh Korea Selatan pada laga pembuka sebelum akhirnya memenangkan empat laga berikutnya. El Tricolor juga tampil trengginas dengan menciptakan 10 gol dan hanya kebobolan tiga dari lima pertandingan. “Tim ini telah bekerja dengan sangat baik,” kata gelandang berusia 21 tahun itu.

Untuk menghadapi Brasil, pelatih Luis Fernando Tena tampaknya tidak akan banyak mengubah susunan komposisi pemain. Marco Fabian dan Orilbe Peralta akan kembali menjadi andalan mengisi lini depan. Sementara, Enriquez dan Javier Aquino akan menggalang lini tengah. Sayangnya, Tena tidak bisa menurunkan penyerang andalannya, Giovani Dos Santos. Top skor Meksiko dengan tiga gol itu mengalami cedera paha ketika menghadapi Jepang pada babak semifinal.

Sebagai pengganti Dos Santos, Tena kemungkinan akan menurunkan Raul Jimenez atau Javier Cortes. Pada babak semifinal, Cortes menyumbangkan gol terakhir kemenangan Meksiko. Dengan komposisi yang ada, Enriquez tetap percaya, timnya bisa mengimbangi, bahkan lebih baik dari Brasil. “Kami mengetahui Brasil merupakan tim yang sangat kuat. Tapi, secara keseluruhan kami lebih kuat dan bisa menang,” ujar gelandang klub Chivas Guadalajara itu.

Meksiko boleh percaya diri. Akan tetapi, Brasil jelas bukan lawan yang mudah. Skuat besutan pelatih Mano Menezes melangkah ke babak final dengan raihan kemenangan sempurna dalam lima pertandingan. Dalam setiap laga itu, Brasil selalu bisa membobol gawang lawannya tiga kali. Leandro Damiao untuk sementara menjadi pemain tersubur dalam turnamen ini dengan raihan enam gol. Neymar menambahnya dengan koleksi tiga gol.

Duo penyerang ini, Leandro dan Neymar, bakal menjadi hantu di pertahanan Meksiko. Kecepatan, kontrol bola, dan umpan Neymar menjadi andalan tim Samba untuk mendobrak pertahanan lawan. Sedangkan, Leandro menjadi eksekutor berbahaya di kotak penalti lawan. Brasil juga masih mempunyai Hulk dan Alexandre Pato yang bisa menjadi opsi di lini depan.

Untuk mengisi lini tengah, Oscar kemungkinan akan menjadi andalan Menezes. Gelandang yang baru diberi Chelsea itu menjadi salah satu kreator utama tim Samba untuk membangun serangan. Sebagai pendampingnya, sang pelatih bisa menurunkan Sandro untuk menjaga keseimbangan di sentral lapangan. Melihat performa timnya selama ini, Neymar percaya diri Brasil bisa mencatatkan sejarah manis. “Kami harus bisa memberikan yang terbaik. Meksiko tim dengan pemain potensial dan kami sangat menghormati mereka,” ujar penyerang klub Santos itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement