Selasa 07 Aug 2012 23:45 WIB

Persembahan Emas Pertama Olimpiade Sang Jaguar

Pelari Grenada, Kirani James menjadi yang tercepat partai final nomor 400 meter putra Olimpiade London 2012, Senin (7/8).
Pelari Grenada, Kirani James menjadi yang tercepat partai final nomor 400 meter putra Olimpiade London 2012, Senin (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelari 19 tahun, Kirani James tampil mengejutkan di trek balapan Olimpiade London 2012. Turun di nomor lari 400 meter putra, James sukses mempersembahkan medali emas pertama bagi Geranada.

Ia menjadi yang tercepat di lintasan setelah membukukan waktu 43,94 detik. Catatan waktu tersebut merupakan torehan tercepat dunia tahun ini. James menjadi pelari di luar Amerika Serikat (AS) yang bisa mencatatkan waktu di bawah44 detik.

Medali perak direbut atlet Republik Dominika, Luguelin Santos yang mengukir waktu 44.46 detik. Peringkat ketiga dihuni pelari Trinidad dan Tobago, Lalonde Gordon yang memiliki catatan waktu 44.46 detik.

Torehan emas itu menggenapi sukses the Jaguar --julukan James-- yang meraih titel juara dunia junior pada 2009 saat usianya masih sangat muda. Pada turnamen tahun lalu di Daegu, Korea Selatan, James untuk pertama kalinya menjadi juara dunia dalam partisipasi keempatnya. “Kemenangan ini sangat berarti banyak. Saya sangat bergembira,” katanya kepada ESPN, Selasa (7/8).

Bisa jadi kemenangan James juga didukung keberuntungan yang menaunginya. Pasalnya, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Olimpiade, final lari 400 meter tidak diikuti atlet AS. Biasanya AS sangat dominan di nomor lari 400 meter putra. Buktinya atlet negeri Paman Sam itu sukses memenangkan tujuh gelar Olimpiade terakhir dan menyapu bersih podium juara di perhelatan 1998, 2004, dan 2008.

James tidak memungkiri kemenangannya berkat tiadanya atlet AS yang berpartisipasi di kelasnya. Sebelum mengikuti even empat tahunan itu, James selalu berada dalam bayang-bayang LaShawn Merritt. Beruntung bagi dia, peraih emas Olimpiade 2008 itu mengalami cedera hamstring menjelang lomba dan harus pulang ke negaranya untuk mengikuti terapi penyembuhan.

Dijelaskannya, setelah hanya menghuni peringkat keenam dalam kejuaraan dunia tahun ini, James terus berlatih. Ia bertekad menang di Olimpiade London dan sekarang berhasil mewujudkan mimpinya.

“Kemungkinan terjadi hal gila di tempat tinggal saya (Granada) saat ini, mungkin ada pesta besar-besaran di jalanan untuk merayakan kemenangan ini. Saya tidak dapat menggambarkan perayaan itu,” ujar James.

Pelatih James, Harvey Glance mengakui cederanya Merrit cukup membantu penampilan anak asuhnya menorehkan prestasi luar biasa. Namun ia yakin James sebenarnya lebih senang jika sang juara bertahan tersebut ikut dalam perlombaan.

“Kirani (James) menghormati LaShawn (Merrit). Sayangnya, ketika Anda sampai ke permainan seperti ini, ada hal-hal yang terjadi,” ujar Glance.

“Apakah Kirani berkeinginan untuk bertanding melawannya, saya yakin dia menginginkannya. Karena LaShawn adalah pesaing. Tapi tentu lebih mudah membuat pekerjaan tanpa kehadirannya.”

Glance mengingatkan, James sudah menggelar persiapan selama dua tahun menjelang Olimpiade dilaksanakan. Sehingga kalau sekarang bisa merebut medali emas, hal itu sebagai kompensasi persiapan yang matang. “Kami telah membicarakan kemenangan ini sejak dua tahun lalu,” ungkapnya.

sumber : ESPN
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement