REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Indonesia Warriors, Cokorda Raka Satrya Wibawa, menilai kecerobohan anak asuhnya menjadi biang kekalahan kelima wakil Indonesia itu di ajang ASEAN Basketball League (ABL) 2014. Warriors yang bermain di hadapan pendukungnya sendiri di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta harus takluk dengan skor 61-72 melawan Saigon Heat.
Dari total 23 kali kecerobohan melakukan turnover, Cokorda menyayangkan 21 poin yang lahir dari kelalaian anak asuhnya. "Kalau bisa minimalisir turnover mungkin hasilnya berbeda," kata Cokorda.
Pelatih kerap disapa dengan panggilan Wiwin itu menilai konsistensi permainan anak asuhnya juga harus segera dibenahi jika masih ingin bersaing dengan tim kuat lain di ABL. Wiwin menggarisbawahi penampilan buruk di kuarter kedua ketika timnya harus kecolongan 28 angka.
Ketiadaan sosok big man Warriors juga menjadi titik kelemahan mereka di bawah keranjang. Wiwin mengaku tak bisa memaksakan Christian Ellis untuk menjadi center meski memiliki postur tubuh besar. Menurut Wiwin, Ellis yang berhasil mencetak 13 poin untuk Warriors lebih baik bermain di luar perimeter.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
