Selasa 11 Nov 2014 08:00 WIB

Larang Wanita ke Stadion, Iran Dihukum FIVB

Turnamen bola voli (ilustrasi)
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Turnamen bola voli (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Federasi Bola Voli Dunia (FIVB) tidak akan mengizinkan Iran menggelar turnamen internasional selama kaum perempuan di negara tersebut masih dilarang menyaksikan pertandingan voli.

Pengumuman FIVB pada Senin itu dikeluarkan setelah pekan lalu seorang wanita Iran keturunan Inggris, Goncheh Ghavami, divonis penjara lima bulan oleh pengadilan di Teheran setelah dia mencoba menyaksikan langsung sebuah pertandingan bola voli.

FIVB tidak akan memberi hak bagi Iran untuk menggelar turnamen di bawah FIVB seperti kejuaraan dunia hingga larangan bagi perempuan menyaksikan pertandingan dicabut. Demikian kata jurubicara FIVB.

Keputusan ini tidak termasuk turnamen lainnya atau liga dunia tahun depan karena jadwal sudah dikonfirmasi.

Sekjen Federasi Bola Voli Iran, Mahmoud Afshardoost, mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapat informasi dari FIVB bahwa Iran tidak bisa menjadi tuan rumah kejuaraan voli U-19 tahun 2015.

"Kami menerima email dari FIVB soal perubahan rencana," katanya serta mengatakan bahwa FIVB tidak menyebut alasannya. "Kami menunggu alasan sebenarnya dan akan mengambil langkah nanti.'' Argentina telah diminta untuk mengambil alih hak tuan rumah kejuaraan U-19.

Jurubicara FIVB mengatakan alasan sanksi atas Iran itu diambil setelah federasi mengadakan pertemuan Oktober lalu dengan delegasi Pengawas Hak Asasi Manusia.

Delegasi itu meminta FIVB menjatuhkan sanksi terhadap Iran menyusul penahanan Ghavami sejak 20 Juni setelah wanita itu mencoba menghadiri pertandingan liga voli dunia antara Iran dan Italia. Ketika itu wanita tidak boleh datang ke stadion Azadi di Teheran.

Keputusan tersebut dipertentangkan oleh pemerintahan Presiden Hassan Rouhani yang mendukung kebebasan sosial yang lebih banyak. Sementara, kelompok konservatif ingin memperkuat aturan bahwa pria dan wanita tidak boleh bercampur.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement