Rabu 01 Feb 2017 06:10 WIB

Mahasiswa Universitas Djuanda Kembangkan Sabun Halal

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Sabun batangan (ilustrasi).
Foto: wkp.maluke.com
Sabun batangan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian (TIP) Universitas Djuanda mengembangkan produk Sabun kecantikan alami dan halal. Produk ini merupakan kelanjutan dari kegiatan praktikum mata kuliah industri minyak dan oleokimia.

Dosen TIP Universitas Djuanda Fina Uzwatania mengatakan mahasiswa diharapkan mampu membidik pasar wisatawan yang sering berkunjung ke Bogor. “Produk alami dan halal merupakan prioritas yang menjadi ciri khas produk yang dikembangkan mahasiswa TIP,” kata Fina dalam siaran pers yang Republika.co.id terima, Selasa (31/1).

Dengan hanya berbahan baku minyak kelapa yang sudah tersertifikasi halal, larutan Natrium hidroksida, tambahan pewangi alami dan pewarna makanan, sabun kecantikan alami ini dibuat dengan proses dingin tanpa adanya pemanasan seperti proses pembuatan sabun pada umumnya.

“Produk ini dikembangkan sebagai bagian dari pengembangan softskill mahasiswa yaitu kewirausahaan berbasis teknologi. Kami mengarahkan mahasiswa untuk mengembangkan kegiatan praktikum menjadi kegiatan bisnis” ujar Ketua Program Studi TIP Universitas Djuanda Bogor Aditia Ginantaka.

Sabun mandi merupakan kebutuhan primer yang digunakan sebagai pembersih dan perawat kulit. Pada sebagian orang yang sensitif beberapa bahan tambahan pembuat sabun justru dapat menyebabkan masalah kulit, seperti sodium lauryl sulfate (SLS).

“Oleh karenanya, mahasiswa TIP Unida membidik segmen pasar ini dengan mengembangkan produk sabun alami tanpa bahan kimia yang berpotensi sebagai alergen pada kulit orang sensitif. Kota Bogor yang menjadi salah satu destinasi wisata domestik maupun manca Negara,” kata Aditia.

Para wisatawan tak hanya mengunjungi destinasi wisata, namun juga menjadikan Kota Bogor sebagai tempat istirahat..Aditia mengatakan kondisi ini dijadikan peluang untuk memasok produk kecantikan berupa sabun perawatan tubuh dengan konsep sabun alami. Tidak adanya proses pemanasan pada saat pembuatan sabun, kata Aditia, menjadikan sabun ini ramah lingkungan, karena mampu meminimalisir emisi karbon akibat penggunaan bahan bakar saat proses pengolahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement